NASIONAL

Kemkes Kembangkan Labkesmas Guna Percepat Deteksi Dini Penyakit

300 ribu posyandu akan diberikan alat pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi glukosa, kolesterol, asam urat

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Muthia Kusuma

kesehatan
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Senin (8/7/2024). (FOTO: ANTARA/Rivan Awal)

KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeklaim tengah mengembangkan laboratorium kesehatan masyarakat (Labkesmas) guna percepatan deteksi dini penyakit di tanah air.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, deteksi dini menjadi salah satu langkah mencegah penyakit menular dan tidak menular. Ia berharap, upaya surveilans dan skrining dapat mendeteksi dini sumber penyakit.

"Oleh karena itu, kita harus membangun fasilitas kesehatan untuk bisa melakukan deteksi dini, baik surveillance penyakit menular atau skrining penyakit tidak menular. Perlu dibangun fasilitas-fasilitas laboratorium untuk bisa mendeteksi kedua potensi penyakit ini, dan faktor-faktor risikonya," ujar Budi Gunadi dalam Launching dan Koordinasi Nasional Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Senin (26/8/2024).

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan 300 ribu posyandu akan diberikan alat pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi glukosa, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah atau Point of Care Testing (POCT), juga dilengkapi dengan alat rapid test.

Baca juga:

Sementara itu, 10 ribu puskesmas akan diberikan alat laboratorium Point of Care Testing (POCT) untuk penyakit tidak menular.

"Untuk penyakit tidak menular kita akan berikan blood chemical analyzer hingga hemato analyzer (alat untuk mengukur sampel darah),” kata Menkes.

Pada pelayanan deteksi dini penyakit ibu, Budi menyebut Puskesmas telah dilengkapi dengan alat ultrasonografi atau USG.

Budi mencatat,  hingga Juli 2024 Kemenkes telah melakukan skrining pada 60 juta orang, baik gula darah, tekanan darah, maupun kolesterol, dan semua sudah didigitalisasi berdasarkan nama dan alamat dalam sistem Satu Sehat.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!