NASIONAL

Kemenkes: Subvarian XBB Covid-19 Ada 48 Kasus

"XBB maupun BQ1 sudah mulai mendominasi dan menggeser BA.4 dan BA.5. Dan tercatat sampai hari ini ada 48 kasus"

AUTHOR / Sadida Hafsyah

varian baru covid
Pemeriksaan sertifikat vaksinasi COVID-19 pelaku perjalanan antar kota antar provinsi di Terminal Bus Pakupatan Kota Serang, Banten, Rabu (9/11/22). (Antara)

KBR,Jakarta- Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa subvarian XBB dari Covid-19 mulai terdeteksi di Indonesia. Subvarian ini menjadi salah satu yang mendorong peningkatan kasus Covid-19 secara nasional, dalam beberapa waktu terakhir.

"Ini juga kami ingin sampaikan satu grafik, di mana XBB maupun BQ1 sudah mulai mendominasi dan menggeser BA.4 dan BA.5. Dan tercatat sampai hari ini ada 48 kasus ya. Untuk XBB ini, termasuk XBB.1 memang dia merupakan mutasi dari BA.2 maupun BA.2775 ya. Transmisinya memang lebih cepat dibanding dengan BA.5," kata Syahril dalam keterangan persnya Kamis  (10/11/22).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan sebelumnya data per 3 November 2022 menunjukan bahwa jumlah kasus subvarian Omicron XBB dan XBB.1 adalah 12 orang di Indonesia. Dua orang di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari Singapura. Sedangkan 10 lainnya merupakan kasus transmisi lokal.

"Tapi dari 12 ini semuanya tidak ada yang berat (gejalanya)," ujarnya.

Baca juga:

COVID-19 Varian XBB, Wapres Minta Masyarakat Waspada

Covid Melonjak, Satgas Minta Disiplin Prokes


Syahril mengatakan terdapat 10 negara lain yang telah melaporkan temuan kasus subvarian XBB di negaranya. Negara-negara tersebut adalah Singapura, India, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Austria, Denmark, Bangladesh, Brunei, dan Israel.

Belajar dari pengalaman negara lain, menurutnya subvarian ini tidak bertahan terlalu lama dalam masa puncaknya.

"Kalau melihat pelajaran dari negara-negara lain, dia akan sampai di puncak melebihi 24 hari," tuturnya.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!