NASIONAL
Kemenkes: Kematian Akibat DBD Capai 1.239 Kasus
"Secara kumulatif total tahun 2024 minggu ke-43 ini sudah ada 210.644 kasus DBD"

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 1.239 orang meninggal akibat penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD periode Januari-Oktober 2024.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ina Agustina Isturini mengatakan angka ini cenderung meningkat dari tahun sebelumnya. Pada 2023, sebanyak 894 orang meninggal akibat DBD.
"Secara kumulatif total tahun 2024 minggu ke-43 ini sudah ada 210.644 kasus DBD, dan kematiannya sekitar 1.239 kematian. Jadi paling banyak paling banyak kematian adalah kasus pada anak-anak, dan ini hampir setiap tahun trennya sama," ujar Ina dalam konferensi pers secara daring, Kamis (14/11).
Baca juga:
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ina Agustina Isturini menyebut, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka kematian akibat penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD tertinggi.
"Sebaran kematian DBD ini masih di provinsi yang sama Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Jadi tahun 2023, maupun 2024 tiga provinsi tersebut, menunjukkan angka yang tinggi dengan jumlah kematian lebih atau sama dengan 100. Sedangkan provinsi lain angka kematiannya dibawa 100," ucapnya.
Ina mengakui DBD masih menjadi masalah kesehatan yang cukup tinggi. Meski demikian, dia menegaskan pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya.
Kemenkes pun mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko peningkatan kasus DBD ini.
Baca juga:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!