NASIONAL

Kemendagri: 214 Pemda Tidak Lakukan Penanganan Inflasi

“Kami berharap setelah ditayangkan data-data ini, dapat melaksanakan upaya-upaya sesuai arahan bapak Mendagri."

AUTHOR / Rangga Sugeri

Inflasi Pangan
Ilustrasi: Kupon sembako subsidi di area bazar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Alun-alun Kota Serang, Banten, Kamis (21/03/24). (Antara/Asep Fathulrahman)

KBR, Jakarta-  Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut terdapat 214 Pemerintah Daerah (Pemda) yang tidak sama sekali melakukan upaya konkrit dalam penanganan inflasi.

Hal tersebut disampaikan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir dalam dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah tahun 2024 yang dilakukan oleh Kemendagri.

“Kami berharap setelah ditayangkan data-data ini, dapat melaksanakan upaya-upaya sesuai arahan bapak Mendagri. Pada hari Rabu siang, kalau tidak ada perubahan bapak Mendagri yang akan memimpin evaluasi teman-teman Kepala Daerah nanti, termasuk teman-teman yang tidak melakukan upaya sama sekali berkaitan dengan inflasi ini,” kata Tomsi Tohir dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah tahun 2024 yang dipantau melalui YouTube Kemendagri RI, Senin (25/3/2024).

Tomsi mengatakan upaya konkrit yang harus dilakukan Pemerintah Daerah dalam menangani inflasi adalah dengan melakukan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak agar tidak menahan barang, lalu melakukan kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan.

Baca juga:

Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir juga mengingatkan kepada Pemerintah Daerah untuk menangani inflasi adalah dengan gerakan menanam, merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT), serta melakukan dukungan transportasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!