NASIONAL

Kemenag Usul BPIH 2025 Sebesar Rp93 Juta Per Jemaah

beban langsung yang ditanggung jemaah atau Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) diusulkan sebesar Rp65 juta, atau sekitar 70 persen dari total biaya.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Muthia Kusuma

Google News
haji
Para jemaah calon haji memasuki pesawat di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatra Barat. (FOTO: ANTARA/Iggoy)

KBR, Jakarta- Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025 M sebesar rata-rata Rp93 juta per jemaah. Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar menjelaskan, dari total BPIH tersebut, beban langsung yang ditanggung jemaah atau Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) diusulkan sebesar Rp65 juta, atau sekitar 70 persen dari total biaya.

"Dengan komposisi Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) sebesar Rp65 juta atau 70 persen. Dan nilai manfaat sebesar Rp 28 juta, atau 30 persen. Komponen yang dibebankan langsung kepada jemaah haji dengan menggunakan asumsi dasar diatas, pemerintah mengusulkan biaya rata-rata Bipih tahun tersebut sebesar Rp65 juta," ujar Nasaruddin dalam rapat kerja di DPR Komisi VIII, Senin (30/12/2024).

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar merinci, komponen Bipih ini mencakup biaya penerbangan, akomodasi di Makkah dan Madinah, biaya hidup, serta paket layanan masyair.

Baca juga:

Menteri Agama juga menyampaikan kuota haji Indonesia tahun 2025 yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi adalah sebanyak 221 ribu jemaah dan 2.210 petugas haji. Namun, Nasaruddin berharap kuota petugas haji dapat ditambah mengingat jumlah jemaah yang cukup besar.

"Atau ada pengurangan dan belum memenuhi tahap ideal dan mendapat tambahan. Karena sebelumnya ada 4 ribuan petugas lebih. Di upayakan ada tambahan atau seperti tahun lalu. Sampai hari ini belum memberikan angka tambahan hingga pembahasan biaya usai," jelas Nasaruddin.

Nasaruddin juga menyoroti pentingnya segera melakukan pembayaran untuk penyewaan tenda di Mina. Menurutnya, persaingan untuk mendapatkan lokasi tenda yang ideal sangat ketat, mengingat jumlah jemaah haji dunia yang cukup besar.

"Kami agak sedikit gelisah, karena saingan kami untuk memperoleh tempat yang ideal itu begitu banyak, kami dapat info jumlahnya (jemaah haji) tidak sedikit," kata Nasaruddin.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!