Kecelakaan Remaja Tinggi, Kemenhub: Jangan Beri Motor Anak di Bawah Umur

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugiatno menyalahkan para orang tua, yang membolehkan anak-anaknya mengendarai sepeda motor ke sekolah.

KBR, Jakarta- Kementerian Perhubungan menyatakan penyebab tingginya angka kecelakaan sepeda motor yang melibatkan pelajar dan remaja, antara lain adalah akibat kelalaian orang tua.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugiatno menyalahkan para orang tua, yang membolehkan anak-anaknya mengendarai sepeda motor ke sekolah.

"Karena sekarang anak SD sekolah pakai motor, yang salah bukan anaknya, orang tuanya. Jadi adek-adek kasih tau orang tuanya tetangga, saudara, bahwa anak-anak yang dibawah umur jangan dikasih motor. Jangan simbol status tapi merugikan anaknya. Ini tantangan berat bagi kita, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun kita belum tentu keselamatan atau ketertiban lalu lintas itu berjalan dengan baik. Karena apa? kita sebagai orang tua mendidik anak yang kecil, memberikan contoh yang kurang baik," ujar Hendro dalam Acara Penganugerahan Insan Peduli Keselamatan Jalan Tingkat Nasional Tahun 2023, Kamis (14/9/2023).

Menurut Hendro, tidak jarang orang tua mencontohkan hal-hal keliru. Misalnya, mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm.

Hendro mengungkapkan, angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia per tahun mencapai 27 ribu orang atau 3 sampai 4 orang meninggal setiap jamnya. Dari jumlah itu, 80 persen korban meninggal adalah kalangan pelajar atau remaja.

Baca juga:

- Kemenhub: Transportasi Umum Kurang Diminati Masyarakat

- Menhub: LRT Jabodebek Ramah Lingkungan Karya Anak Bangsa

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat untuk lebih taat dan patuh berlalu lintas di jalan raya. Sebab, ada puluhan ribu nyawa melayang di jalan karena kecelakaan pada 2022.

"Kita juga melihat bahwa kejadian lalu lintas ini masih banyak dan ini memprihatinkan, bayangkan ada 27.531 meninggal dalam satu tahun di 2022. Tentu kita tidak ingin saudara-saudara kita itu karena tidak disiplin, harus mengalami masalah seperti itu,"kata Budi Karya dalam Acara Penganugerahan Insan Peduli Keselamatan Jalan Tingkat Nasional Tahun 2023, Kamis (14/9/2023).

Budi Karya mengingatkan agar masyarakat lebih dispilin dan tetap mematuhi rambu lalu lintas. Selain itu, prinsip kehati-hatian juga harus diutamakan dalam berkendara di jalan raya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, ada peningkatan 33 persen jumlah korban kecelakaan di 2022 mencapai 204 ribuan ketimbang tahun sebelumnya yang berjumlah 153 ribuan orang.

Editor: Resky Novianto