NASIONAL

Jokowi Klaim UU Ciptaker Tingkatkan Daya Saing Indonesia

Kenaikan utama daya saing Indonesia itu karena kepemerintahan, karena dunia usaha, dan karena ekonomi kita, karena Undang-Undang Cipta Kerja kita

AUTHOR / Astri Yuanasari

EDITOR / Wahyu Setiawan

Jokowi Klaim UU Ciptaker Tingkatkan Daya Saing Indonesia
Presiden Joko Widodo usai memberi pengantar saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeklaim keberadaan Undang-Undang Cipta Kerja mampu meningkatkan daya saing Indonesia. Dalam IMD World Competitiveness Ranking (WCR) 2024, daya saing Indonesia naik dari peringkat 34 menjadi 27 di tahun ini.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna terkait kondisi perekonomian terkini, di Istana Kepresidenan, Senin (24/6/2024).

"Dan yang dinilai dari kita, kenaikan utama daya saing Indonesia itu karena kepemerintahan, karena dunia usaha, dan karena ekonomi kita, karena Undang-Undang Cipta Kerja kita," kata Jokowi.

Presiden mengaku senang atas capaian daya saing Indonesia yang meningkat signifikan pada tahun ini.

"Saya senang ini mengalahkan Inggris yang berada di ranking 28, Malaysia yang berada di ranking 34, Jepang yang di ranking 38, Filipina di ranking 52, dan Turki di 53. Kita berada di ranking 27, ini yang patut kita syukuri, karena dari sinilah kita tahu di mana kita berada, di posisi mana kita berada," ungkap Jokowi.

Kepala negara mengatakan, tidak mudah memperbaiki peringkat daya saing dalam kondisi dunia yang tidak menentu seperti saat ini.

Kata dia, Jepang saja bisa turun tiga peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktivitas. Malaysia juga turun hingga tujuh peringkat karena pelemahan mata uang dan stabilitas politik.

Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan seluruh jajaran kabinet agar menjaga stabilitas politik, stabilitas mata uang, dan peningkatan produktivitas.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!