NASIONAL

Jokowi Klaim Perbaikan Jalan di Sejumlah Provinsi Dimulai

“Di semua provinsi sekarang ini sudah dimulai perbaikannya, baik yang saya lihat kemarin sebelumnya di Lampung, di Jambi, di Sumut, dan di provinsi lain,” kata Jokowi.

AUTHOR / Heru Haetami

Jokowi Klaim Jalan Rusak mulai Diperbaiki
Rombongan Presiden Joko Widodo saat melintas di jalan rusak di Jambi (16/5/2023). (Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden RI)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menyatakan perbaikan ruas jalan rusak oleh pemerintah pusat di sejumlah provinsi sudah mulai dilakukan.

Hal itu disampaikan Jokowi usai meresmikan jalan tol ruas Bengkulu-Taba Penanjung di Gerbang Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Bengkulu, pada Kamis, 20 Juli 2023.

“Di semua provinsi sekarang ini sudah dimulai perbaikannya, baik yang saya lihat kemarin sebelumnya di Lampung, di Jambi, di Sumut, dan di provinsi lain,” kata Jokowi.

Jokowi menargetkan semua pengerjaan perbaikan jalan rusak akan dimulai paling lambat akhir Juli 2023.

“Paling lambat insyaallah akhir bulan Juli ini semuanya sudah jalan,” jelasnya.

Jokowi juga menyebut setiap provinsi memiliki jalan dengan kondisi rusak. Meski begitu, ia menekankan adanya kemajuan di jalan-jalan yang sudah mulai diperbaiki.

“Jalan rusak di semua provinsi itu ada, ini nanti yang akan kita lihat adalah jalan rusak yang sudah mulai kita perbaiki,” tuturnya.

Baca juga:

- Jokowi: Jalan-jalan di Seluruh Provinsi Banyak Perlu Perbaikan

- Jokowi Memerintahkan Percepatan Pembangunan Jalan di Daerah

Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah berulang kali menegaskan bakal mengambil alih proyek perbaikan jalan di beberapa daerah.

Terakhir, eks Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan hal tersebut usai meninjau jalan rusak di Desa Sialangtaji, Kecamatan Waluh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) pada Jumat, 19 Mei 2023.

Editor: Resky Novianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!