NASIONAL

INDEF: Anggaran Makan Siang Gratis Jangan Bebani APBN/APBD

Pemerintah belum memiliki perencanaan yang matang terkait anggaran tersebut.

AUTHOR / Shafira Aurel

EDITOR / R. Fadli

Sri Mulyani Ungkap Anggaran Makan Bergizi di RAPBN 2025
Ilustrasi: Sejumlah siswa memperlihatkan tempat makan saat simulasi program makan siang di Kab. Tangerang, Banten, Kamis, (29-4-2024). Foto: ANTARA

KBR, Jakarta - Lembaga pemerhati ekonomi dan keuangan (Indef) mengingatkan pemerintah agar anggaran program makan siang bergizi gratis tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Sebab, kata Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto, pemerintah belum memiliki perencanaan yang matang terkait anggaran tersebut.

Menurutnya, masih banyak hal yang harus disiapkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah kemampuan dan kemandirian APBN serta APBD.

Kata dia, diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah untuk memaksimalkan anggaran makan bergizi ini.

"Mungkin secara umum kalau kita lihat ya Rp7.500 terlalu kecil. Tentu ini harus melihat kondisi masing-masing daerah. Tetapi sepertinya kalau dengan harga saat ini mungkin itu terlalu kecil ya. Dan kita harapkan nanti jangan sampai kemudian program ini misalkan harus bahu membahu dengan daerah, dalam konteks anggaran APBD misalkan gitu ya jangan sampai seperti itu. Karena daerah sendiri sebagian besar daerah-daerah kita juga kapasitas fiskalnya lebih terbatas lagi. Katakanlah kemampuan mereka untuk kemandirian fiskalnya itu masih rendah," ujar Eko kepada KBR Media, Kamis (18/7/2024).

Eko juga mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang besaran anggaran program makan bergizi gratis. Sekaligus menjelaskan secara rinci terkait data siapa-siapa saja yang akan menjadi sasaran program makan bergizi tersebut.

Ia juga mendorong pemerintah menerapkan program ini secara bertahap agar tidak kemudian membebankannya kepada negara. Sebab, ia khawatir, jika tidak dilakukan secara baik, maka berisiko memperbesar utang dalam ruang fiskal pemerintah.

"Harus hati-hati, perlu kajian yang matang. Jangan sampai menimbulkan masalah dikemudian hari karena ini butuh anggaran yang besar," ucapnya.

Baca juga:

Menteri Desa Bicara Peluang Dana Desa untuk Makan Siang

Sebelumnya, pemerintah mulai mengalokasikan Rp71 triliun untuk program makan siang bergizi andalan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Adapun, saat ini beredar kabar bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto berencana memangkas anggaran makan siang gratis menjadi Rp7.500-Rp9.000 per anak. Padahal sebelumnya direncanakan Rp15.000 per anak.

Hal itu diungkapkan oleh Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan dalam acara Market Outlook 2024. Di sana ia mengaku diajak berdiskusi mengenai efisiensi anggaran Rp71 triliun.

Baca juga:

Anggaran Makan Bergizi 23 Kali Lebih Besar dari Pagu Indikatif Kementerian PPPA

Sri Mulyani Ungkap Anggaran Makan Bergizi di RAPBN 2025

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!