NASIONAL

Hasil Rekapitulasi Nasional KPU, Prabowo-Gibran Unggul di Bali dan Bangka Belitung

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan, penggunaan surat suara pemilu presiden dan wakil presiden sudah cocok dengan jumlah pemilih yang hadir ke TPS serta jumlah jumlah suara

AUTHOR / Astri Yuanasari

Hasil Rekapitulasi Nasional KPU, Prabowo-Gibran Unggul di Bali dan Bangka Belitung
Tangkap layar rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara nasional KPU, Minggu (10/3/2024)

KBR, Jakarta- Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran meraih suara tertinggi di Provinsi Bali dalam Pemilu 2024. Ini berdasarkan hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dalam rapat pleno tingkat nasional, Minggu (10/3). Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan, penggunaan surat suara pemilu presiden dan wakil presiden sudah cocok dengan jumlah pemilih yang hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) serta jumlah jumlah suara sah dan tidak sah, yakni sebanyak 2.740.692 lembar.

"Tidak ada catatan dari saksi pasangan calon? cukup? Bisa kita terima dan kita sahkan ya. Bismillah sah!" kata Hasyim dalam rapat pleno tingkat nasional di KPU RI, Minggu (10/3/2024).

Baca juga: Masalah Penghitungan Suara Pemilu, Komisi II DPR Panggil KPU

Secara rinci, Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan memaparkan, perolehan suara Prabowo-Gibran sebanyak 1.454.640 suara, kemudian disusul pasangan Ganjar-Mahfud 1.127.134 suara, dan pasangan Anies-Muhaimin 99.233 suara.

Selain rekapitulasi nasional Provinsi Bali, KPU RI juga menggelar rekapitulasi nasional Provinsi Bangka Belitung. Hasilnya, pasangan Prabowo-Gibran juga mendapatkan suara tertinggi di provinsi tersebut, dengan perolehan 529.883 suara, disusul pasangan Anies-Muhaimin sebanyak 204.348 suara, dan pasangan Ganjar-Mahfud sebanyak 151.109 suara.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!