NASIONAL

Harga Minyak Dunia Naik Pasca-Konflik Iran Israel, Begini Langkah Pertamina

Ketegangan geopolitik dan pengurangan pasokan OPEC+ telah mengerek harga minyak dunia tahun ini naik hampir 18 persen.

AUTHOR / Heru Haetami

Harga Minyak Dunia Naik Pasca-Konflik Iran Israel, Begini Langkah Pertamina
Mobil tanki Pertamina melintas di area pengisian otomatis terminal BBM di Plumpang,Jakarta Utara, Selasa (2/4/2024). (Foto: ANTARA/Aprillio Akbar)

KBR, Jakarta - PT Pertamina mengakui harga minyak mentah dunia menguat pascakonflik Israel-Iran.

Ketegangan geopolitik dan pengurangan pasokan OPEC+ telah mengerek harga minyak dunia tahun ini naik hampir 18 persen.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengeklaim, akan terus menjaga pasokan BBM nasional serta stabilitas harga.

“Kecenderungan harga minyak mentah naik, namun kami tetap memastikan pasokan BBM nasional dalam kondisi aman. Kami juga komitmen menjaga harga BBM domestik tetap stabil agar tidak berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat,” kata Riva melalui keterangan tertulis kepada KBR, Senin (15/4/2024).

Riva menambahkan, Pertamina mengambil sikap untuk mempertahankan harga walaupun biaya produksi BBM meningkat seiring kenaikan harga minyak dunia.

"Sebagai perusahaan negara, kami mendukung upaya Pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih stabil dan kondusif," imbuh Riva.

Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga memastikan stok BBM nasional aman selama masa Ramadan dan Idulfitri. Dia bilang, pasokan tersedia jauh lebih tinggi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama arus mudik dan balik Lebaran.

Baca juga:

Saat ini, stok Pertalite tercatat di level 20 hari, Pertamax 41 hari, Turbo 58 hari, Solar dan Biosolar 22 hari, Dex 70 hari serta Avtur 41 hari.

“Penambahan stok selama masa Satgas RAFI telah disiapkan sejak Satgas Natal dan Tahun Baru untuk memastikan kebutuhan nasional terpenuhi dengan baik,” ujar Riva.

Pada Sabtu malam, di sejumlah wilayah di Israel terdengar raungan sirine menandakan adanya serangan udara. Sirine ini menjadi penanda bagi warga untuk masuk ke tempat perlindungan. Saat itu juga terdengar suara sejumlah letusan saat pertahanan udara Israel diaktifkan. Drones dan misil ditembak jatuh oleh tentara Israel dan sekutu sebelum masuk wilayah Israel.

Dikutip dari BBC, serangan udara ke Israel itu berasal dari Iran, Irak, Suriah dan Yaman. Sedangkan di kubu Israel, Amerika Serikat, Inggris dan Yordania ikut membantu menghadang serangan udara.

Serangan Israel ke Iran dan serangan balik yang dilakukan Iran kepada Israel, mendorong harga minyak mentah jenis Brent berjangka diperdagangkan di atas 90 dolar Amerika setelah ditutup 1,1 persen lebih tinggi pada Rabu (10/4/2024), sementara harga West Texas Intermediate (WTI) mendekati 86 dolar Amerika.

Serangan Iran ke Israel juga berdampak pada nilai tukar rupiah. Pada Sabtu (14/4/2024), nilai tukar rupiah melemah dan menembus posisi Rp16.000 per 1 dolar Amerika Serikat.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!