NASIONAL

Harga Melambung, TNI Diminta Bantu Gerakan Tanam Cabai

"Mendukung gerakan tanam terutama cabai, karena kita lihat cabai harganya mulai meningkat lagi dan cukup tinggi."

AUTHOR / Hoirunnisa

Gerakan tanam cabai
Gerakan tanam cabai, Petugas Pemprov menyiram tanaman cabai di ruang publik Cipayung, Jakarta, Rabu (8/11/2023). (Antara/Asprilla Dwi)

KBR, Jakarta- Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian meminta dukungan TNI untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah   memperkuat gerakan tanam cabai. Tito beralasan TNI punya kemampuan untuk bekerja sama dengan Pemda dalam upaya memenuhi kebutuhan cabai di daerah masing-masing. 

Tito menyebut harga cabai hingga kini semakin mengkhawatirkan.

"Yang pertama adalah mendukung gerakan tanam terutama cabai, karena kita lihat cabai harganya mulai meningkat lagi dan cukup tinggi. TNI memiliki kemampuan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan gerakan tanam cabai untuk memenuhi daerah masing-masing," ujar Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dalam rakor inflasi di kanal Youtube Kemendagri, Senin (13/11/2023).

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyampaikan hal itu kepada Staf Ahli Panglima TNI, Eko Nursanto. Tito meminta beberapa hal lain untuk disampaikan kepada Panglima TNI Yudo Margono.


Baca juga:

- Kunjungan Ke Palembang, Presiden Temukan Harga Cabai 70 Ribu per Kilo

- Harga Beras di Tingkat Konsumen Naik 27 Persen di Atas HET

Selain itu, dalam hal memastikan peningkatan produksi pangan, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian meminta pemerataan modifikasi cuaca. Dimana kata Tito, terdapat wilayah yang belum turun hujan seperti daerah Jawa.

"Sehingga dengan adanya modifikasi cuaca hujan turun, produksi akan meningkat," kata Tito.

Dalam kesempatan yang sama Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat cabai rawit merah jadi salah satu komoditas yang mempengaruhi perubahan Indeks Perkembangan Harga (IPH), sampai dengan minggu ke-2 november 2023.

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok, Kementerian Perdagangan menunjukkan harga cabai rawit merah tertinggi ada di Kalimantan Selatan mencapai Rp104 ribu. Sedangkan harga terendah di Aceh sejumkah Rp48 ribu.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!