NASIONAL

Harga Beras di Tingkat Konsumen Naik 27 Persen di Atas HET

Di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar 27,19 persen.

AUTHOR / Astri Yuana Sari

Harga Beras di Tingkat Konsumen Naik 27 Persen di Atas HET
Ilustrasi: Presiden Jokowi menyaksikan panen padi di Kec. Sukra, Indramayu, Jawa Barat, Jumat, 13 Oktober 2023. Foto: Biro Pers Setpres

KBR, Jakarta- Harga beras di tingkat konsumen hingga kini masih tinggi. Deputi bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa mengatakan, harga beras paling tinggi adalah beras medium zona 3 yang berada di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar 27,19 persen.

"Artinya semua beras jenis beras baik medium maupun premium di atas harga eceran tertinggi, rata-rata hampir di atas 15 persen. ini menjadi tantangan kita, tantangan kita semua untuk melakukan langkah-langkah agar harga ini bisa kembali wajar," kata I Gusti dalam Rakor Pengendalian Inflasi 2023, Senin, (23/10/2023).

I Gusti melanjutkan, untuk harga beras medium zona 1 berada di atas HET sebesar 18,52 persen, beras medium zona 2 berada di atas HET sebesar 18 persen. Sedangkan beras premium zona 3 berada di atas HET sebesar 15,98 persen.

Deputi bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menambahkan, selain semua jenis beras, beberapa komoditas juga masih berada di atas HET, seperti jagung, gula, dan cabai rawit merah.

"Namun, kalau kita lihat dari grafik berdasarkan 2 tahun atau 3 tahun sebelumnya Pak Irjen, memang di bulan Oktober ini akan sedikit mengalami kenaikan, namun pada akhirnya dia akan mengalami penurunan," kata dia.

Berdasarkan pantauan KBR di situs bi.go.id/hargapangan, per Senin, (23/10), harga beras kualitas bawah I dihargai Rp13.500 per kilogram, atau naik Rp50. Sedangkan beras kualitas medium I dihargai Rp14.700 per kilogram, atau naik Rp50. Sementara beras kualitas super 1 dipatok Rp15.950 per kilogram, atau stagnan.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!