NASIONAL

Harga Bawang Merah Anjlok, Bapanas Targetkan Serap 12.500 Ton

“Dalam rangka stabilisasi harga bawang merah yang sedang jatuh,"

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

EDITOR / Rony Sitanggang

Harga bawang merah anjlok
Ilustrasi: Panen bawang merah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jatim, Rabu (10/07/24). (Antara/Prasetia Fauzani)

KBR, Jakarta-  Badan Pangan Nasional (Bapanas) berupaya melakukan stabilisasi pasokan dan harga bawang merah yang kini anjlok dengan melakukan penyerapan. Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto mengatakan penyerapan bawang merah petani itu ditargetkan mencapai 12.500 ton.

“Dalam rangka stabilisasi harga bawang merah yang sedang jatuh, Bapanas bekerja sama dengan BUMN Pangan seperti Perum Bulog, ID Food dan atau BUMD untuk melakukan penyerapan bawang merah petani. Target penyerapan sekitar 12.500 ton yang nantinya akan disimpan dan dijual kembali saat harga lebih baik,” ucap Andriko dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah 2024, dipantau via kanal Youtube Kemendagri RI, Senin (19/8/2024).

Andriko menambahkan upaya penyerapan itu bakal terus dilakukan. Adapun hal tersebut sudah berjalan dari pekan kemarin hingga kini.

Baca juga:

Sebelumnya, Bapanas mengungkap harga bawang merah di tingkat petani mengalami penurunan sangat dalam turun tajam. Bapanas mencatat hingga 10 Agustus 2024, harga bawang merah di tingkat petani secara nasional terjun bebas ke level Rp 14.900 per kilogram.

"Harga bawang merah tercatat 40,36% di bawah Harga Acuan Pemerintah dikarenakan masa panen raya di sebagian daerah mencapai puncaknya Juli 2024. Dan harga bawang merah per tanggal 10 Agustus 2024 sebesar Rp 14.900/kg," kata Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo, dalam rapat koordinasi inflasi, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (12/8/2024).

Harga Acuan Pemerintah (HAP) bawang merah di tingkat petani yang diatur pemerintah Rp 18.500 sampai Rp 20.000/kg.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!