NASIONAL

Harga 7 Komoditas Pangan Capai 10 Persen di Atas HET/HAP

Harga jagung di tingkat peternak 49,96 persen lebih tinggi dari HAP, dan cabai rawit merah 48,01 persen di atas HAP.

AUTHOR / Astri Yuana Sari

Harga 7 Komoditas Pangan di Atas HET/HAP Lebih dari 10 Persen
Ilustrasi: Pedagang memilah cabai rawit di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, (25/11/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir

KBR, Jakarta- Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat masih ada tujuh komoditas dengan harga lebih dari 10 persen di atas harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan penjualan (HAP).

Deputi bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo memerinci, tujuh komoditas tersebut antara lain jagung di tingkat peternak, cabai rawit merah, beras medium di tiga zona, beras premium zona 3, dan kedelai biji kering.

"Sebagai contoh bahwa harga beras medium terpantau tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara dalam kategori zona 1, Provinsi Kalimantan Utara di zona 2, dan Provinsi Papua di zona 3. Sedangkan yang terendah adalah di Provinsi Jawa Timur pada zona 1, Provinsi Kalimantan Selatan pada zona 2, dan Provinsi Maluku Utara pada zona 3. Hal ini tentu menggambarkan perlu dibangun inovasi di dalam sistem kerja sama antardaerah," kata Nyoto dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah 2023, Rabu (27/12/2023).

Nyoto mengatakan, Bapanas melakukan pendekatan spasial untuk memetakan varian harga tertinggi dan terendah dari setiap jenis komoditas pangan di seluruh Indonesia.

"Sehingga keseimbangan ketersediaan dan stabilisasi pangan dapat diwujudkan," imbuhnya.

Berdasarkan data paparan dari Bapanas, harga jagung di tingkat peternak 49,96 persen lebih tinggi dari HAP, dan cabai rawit merah 48,01 persen di atas HAP.

Sementara beras medium zona 3 (29,12 persen di atas HET), beras premium zona 3 (17,01 persen di atas HET), beras premium zona 2 (18,48 persen di atas HET), beras medium zona 1 (17,10 persen di atas HET) dan kedelai biji kering 12,64 persen di atas HAP.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!