NASIONAL

Gibran Minta Relawannya Tak Terpancing Fitnah dan Hoaks

Imbauan ini disampaikan Gibran menanggapi penganiayaan anggota TNI terhadap sejumlah relawan Ganjar di Boyolali.

AUTHOR / Shafira Aurel

Bawaslu Tegaskan Arena CFD Steril dari Ajang Kampanye
Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berdialog dengan warga saat kamapanye di Desa Gilirejo Baru, Sragen, Senin (1/1/2024). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

KBR, Jakarta - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, meminta relawan dan para pendukungnya tidak terpancing hoaks di media sosial. Dia ingin Pemilu 2024 berjalan dengan damai, santun, dan sehat.

Gibran menegaskan ingin menciptakan suasana kondusif, sehingga tak muncul perpecahan di semua kalangan.

"Kita selalu kawal suara-suara kita di bawah, di lembaga survei. Pokoknya bapak ibu jangan terpancing dengan fitnah-fitnah, hoaks-hoaks di sosial media ya. Pokoknya kita bawa santai, bapak ibu sehat semua, senam, ngaji. Pokoknya kita ga ikut orang lain yang saling memfitnah, menyinyir," ujar Gibran kepada relawan di Sragen, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024).

Gibran juga mengimbau relawannya untuk tertib saat melakukan kampanye. Putra sulung Presiden Jokowi itu meminta relawan tak memakai knalpot brong.

Imbauan ini disampaikan Gibran menanggapi penganiayaan anggota TNI terhadap sejumlah relawan Ganjar di Boyolali.

Sebelumnya, viral video di media sosial kejadian kekerasan yang dialami sejumlah relawan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali.

Penganiayaan diduga dilakukan anggota TNI Yonif 408/Suhbrastha kepada sejumlah relawan yang baru mengikuti kampanye.

Akibatnya, tujuh korban dilarikan ke RSUD Pandan Arang, Boyolali. Dua di antaranya harus dirawat-inap.

Pihak TNI mengeklaim, anggota yang melakukan pengeroyokan terganggu dengan suara knalpot brong milik korban yang melintas di depan markas.

Baca juga:

PDIP Mengecam Keras

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengecam kekerasan oleh anggota TNI terhadap relawan Ganjar, Sabtu lalu.

"Kami protes keras atas tindakan oknum TNI tersebut. Oknum TNI tersebut bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan pasangan calon tertentu karena sama-sama berlatar belakang militer," kata Hasto di Jakarta, Minggu (31/12/2023), dikutip dari ANTARA.

Hasto meminta Panglima TNI Agus Subiyanto menindak anggota TNI yang melakukan kekerasan. Penindakan kata Hasto, diperlukan untuk menegaskan kembali netralitas di tubuh TNI dan Polri.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!