NASIONAL

Gempa Turkiye, 10 WNI Jadi Korban

""Sedang menuju lokasi gempa untuk mengevakuasi 104 WNI dari lima titik, Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay, dan Diyarbakir. Mareka akan dievakuasi ke Ankara,”"

Ardhi Ridwansyah

Gempa Turkiye
Upaya pencarian korban gempa di Turkiye. (Live Reuters)

KBR, Jakarta-  Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melaporkan sampai saat ini warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Turki sebanyak 10 orang.

Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah mengatakan  empat orang sudah dirawat di rumah sakit di Ankara, Turkiye. Sedangkan enam orang lainnya kini sedang dievakuasi menuju rumah sakit kota yang sama.

“Empat tim KBRI Ankara sedang menuju lokasi gempa untuk mengevakuasi 104 WNI dari lima titik, Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay, dan Diyarbakir. Mareka akan dievakuasi ke Ankara,” ucap Teuku saat konferensi pers, Selasa (07/02/2023).

Teuku mengatakan sejauh ini belum ada laporan korban gempa untuk WNI yang berada di Suriah.

Baca juga:

Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah meyampaikan Kemenlu akan terus berkoordinasi dengan KBRI Ankara dan Damaskus guna memastikan perlindungan WNI di wilayah bencana.

“KBRI Damaskus juga sudah mengirimkan tim ke Aleppo dan Hama. Untuk memastikan ada tidaknya WNI yang menjadi korban. Tim kontak KBRI yakni warga negara Suriah yang berada di Aleppo dan Latakia sejak kemarin sudah melihat di lapangan dan mengunjungi rumah sakit setempat dari laporan kunjungan fisik mereka, sejauh ini di Suriah belum diperoleh adanya korban WNI,” kata Teuku.

Sebelumnya, gempa dahsyat bermagnitudo 7,8 mengguncang sejumlah wilayah di negara Turkiye dan Suriah pada Senin, 6 Januari 2023. Hingga kini, setidaknya 4.372 orang meninggal   akibat bencana tersebut.

Editor: Rony Sitanggang

  • korban gempa
  • gempa
  • gempa Turkiye
  • WNI

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!