NASIONAL

Evaluasi Uji Praktik SIM Zig Zag , Korlantas Bentuk Pokja

"Apakah memang tes praktik zig-zag ataupun angka delapan ini masih relevan atau tidak."

AUTHOR / Wahyu Setiawan

Tes zig zag
Tes zig zag di Taman Latihan Lalu Lintas gratis di Kota Kupang, NTT, Selasa (16/05/23). (Antara/Kornelis Kaha)

KBR, Jakarta - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan mengevaluasi ujian praktik pembuatan surat izin mengemudi (SIM). Evaluasi dilakukan atas perintah Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri Yusri Yunus mengatakan, evaluasi akan dilakukan terhadap ujian praktik angka delapan dan zig-zag.

"Kami akan mengevaluasi, kami akan membentuk tim pokja. Apakah nanti akan kami lakukan studi banding ke negara-negara yang lain. Apakah memang tes praktik zig-zag ataupun angka delapan ini masih relevan atau tidak. Ataukah memang masih tetapi dianggap masyarakat ini sulit karena terlalu sempit, jaraknya mungkin terlalu dekat. Nanti akan kami kaji semuanya ini," kata Yusri Yunus dalam konferensi pers, Kamis (22/6/2023).

Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri Yusri Yunus mengatakan, pembentukan tim kelompok kerja akan melibatkan Kementerian Perhubungan dan pakar transportasi. Dia menekankan, evaluasi dilakukan supaya ujian praktik SIM tidak memberatkan masyarakat.

Di sisi lain, aspek keamanan dan keselamatan akan diutamakan dalam ujian tersebut.

"Tetapi tidak lari dari aspek keselamatan dan kompetensi yang memang harus dimiliki oleh para pemohon SIM," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo meminta layanan pembuatan SIM, diperbaiki. Ia menyoroti ujian praktek SIM yang dinilai sudah tidak relevan.

Baca juga:

Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri Yusri Yunus mengatakan, aspek keamanan dan keselamatan akan diutamakan dalam ujian tersebut.

"Tetapi tidak lari dari aspek keselamatan dan kompetensi yang memang harus dimiliki oleh para pemohon SIM," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolri  Listyo Sigit Prabowo meminta  Kakorlantas memperbaiki   layanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)   sehingga tidak membebani  masyarakat

“Khusus untuk pembuatan SIM, saya minta Kakorlantas tolong untuk dilakukan perbaikan,” kata Sigit saat memberikan pengarahan dalam kegiatan Upacara Wisuda STIK Tahun Ajaran 2023 di Lemdiklat Polri, Jakarta yang disaksikan lewat tayangan YouTube, Rabu.

Kapolri menilai sejumlah tes praktik pembuatan SIM tak lagi sesuai.

“Yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak. Yang namanya zig-zag itu masih sesuai atau tidak. Saya kira kalau sudah tidak releven tolong diperbaiki,” ujar Sigit.

Sigit sanksi  personelnya bisa lulus semua saat menjalani praktek SIM tersebut. 

“Kalau yang lolos dari situ, nanti lulus pasti bisa jadi pemain sirkus. Jadi hal-hal yang begitu diperbaiki, jadi hakikat yang ingin kita dapat dari seorang pengendara tanpa harus menggunakan hal-hal yang sangat sulit,” ujarnya menerangkan.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!