NASIONAL

Dilema Pejabat di Pemilu 2024, Mundur, Tidak, Mundur, Tidak...

Beberapa pejabat negara mengundurkan diri dari jabatannya lantaran terlibat Pemilu 2024, bergabung ke tim sukses calon presiden. Namun, sejumlah pejabat lain tidak mundur.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

Dilema Pejabat di Pemilu 2024, Mundur, Tidak, Mundur, Tidak...
Capres Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat kampanye di Lampung, Kamis (11/1/2024). (Foto: ANTARA/Ardiansyah)

KBR, Jakarta - Beberapa pejabat negara mengundurkan diri dari jabatannya lantaran terlibat Pemilu 2024. Alasannya antara karena bergabung ke dalam salah satu tim sukses pasangan calon presiden-wakil presiden. 

Salah satunya Andi Widjajanto, yang mundur dari jabatan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), 16 Oktober 2023. Itu dilakukan saat ia diminta membantu di Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

“Dengan melihat pada pertimbangan etika, maka saya sedang menyiapkan proses transisi cepat agar nanti pada saat tim pemenangan nasional diumumkan ke KPU, saya mengundurkan diri sebagai Gubernur Lemhanas, pertimbangan mengundurkan diri ini, semata-mata dibuat sekali lagi untuk memastikan netralitas Lemhanas,” ucap Andi pada 16 Oktober 2023.

Andi mengatakan muruah Lemhanas sebagai lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden, perlu dijaga netralitasnya. Ia ingin Lemhanas dapat melakukan tugas dengan baik.

Andi Widjajanto bergabung dalam TPN dengan posisi Deputi 5.0 yang diumumkan Ketua TPN, Arsjad Rasjid, di Jakarta Pusat, pada 11 Oktober 2023.

“Lemhanas merupakan lembaga pendidikan tertinggi untuk kepemimpinan nasional yang diawaki oleh TNI, Polri, dan ASN, yang harus netral tidak boleh berpolitik praktis, karena itu saya menegaskan kembali pentingnya kita di Lemhanas untuk menjaga netralitasnya itu,” ujar Andi.

Pejabat lain yang mengundurkan diri ialah Juri Ardiantoro yang sebelumnya menjabat Deputi bidang Informasi dan Komunikasi Publik Kantor Staf Kepresidenan (KSP). 

Juri mengundurkan diri lantaran masuk ke struktur Tim Pemenangan Nasional (TPN) Prabowo-Gibran. Selain itu, ada juga delapan tenaga ahli KSP yang mundur karena maju sebagai calon legislatif.

Gitaris grup musik, Slank, Abdee Negara atau dikenal Abdee Slank juga mundur sebagai komisaris perusahaan BUMN, PT Telkom Indonesia. Ia mundur setelah Slank resmi mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud.

Sikapnya itu bagian dari perjuangan Slank, yang sejak 2014 konsisten dan berkomitmen mendukung reformasi di Indonesia.

“Jadi, biar tidak ada dusta di antara kita dan untuk menghormati aturan yang ada, nilai-nilai etika, jadi per hari Jumat kemarin jam lima sore, saya sudah melayangkan surat pengunduran diri dari Telkom Indonesia,” ucap Abdee saat jumpa pers deklarasi dukungan Slank untuk Ganjar-Mahfud, di Markas Slank, Gang Potlot, Jakarta Selatan, Sabtu, (20/1/2024).

Pejabat lain yang mundur adalah Roesan Roeslani. Ia mundur dari jabatan Wakil Menteri BUMN, setelah menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. 

Baca juga:


Saat ini ada sejumlah tokoh yang masih mengemban amanah sebagai pejabat negara padahal tengah terlibat urusan pemilu seperti Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang masih menjabat wakil ketua DPR RI. 

Lalu, ada Mahfud MD masih sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan, dan Gibran Rakabuming Raka sebagai wali kota Solo. Hingga kini ketiganya belum mundur.

Namun, kemarin, Mahfud menyatakan dirinya bakal segera mundur. Dikutip dari ANTARA, Menko Mahfud mengatakan, ia masih menunggu momentum untuk mundur.

“Saya pada saat yang tepat nanti pasti akan megajukan pengunduran diri secara baik-baik” kata Mahfud di dalam acara 'Tabrak Prof!' di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

Ada sejumlah pejabat seperti menteri dan wakil menteri yang saat ini masuk di barisan tim sukses atau tim pemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden.

Paling banyak berada di kubu Prabowo-Gibran, terdiri dari lima menteri dan wakil menteri. Di antaranya Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni.

Di barisan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ada dua pejabat kabinet, yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Wakil Menparekraf Angela Tanoesoedibjo. 

Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Bawedan-Muhaimin Iskandar tak berisikan pejabat negara.

Secara regulasi, memang terdapat aturan yang membolehkan orang dengan jabatan tertentu tidak mengundurkan diri, seperti menteri, pimpinan dan anggota DPR serta wali kota.

Untuk posisi menteri, aturan tak perlu mengundurkan diri tertuang dalam Putusan MK Nomor 68 yang memberi tafsir baru untuk Pasal 170 ayat (1) di Undang-Undang tentang Pemilu.

Namun, menurut Wakil Ketua bidang Advokasi dan Jaringan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Arif Maulana seharusnya mereka yang terlibat pencapresan mundur.

“Tentu kita berharap keputusan untuk memberhentikan atau tidak memberhentikan, itu ada pada presiden. Maka dari itu kami mendorong sejak awal agar presiden memetakan menteri-menteri mana yang akan maju dalam kontestasi politik capres-cawapres atau calon anggota legislatif mestinya mengundurkan diri agar tidak terjadi potensi penyalahgunaan kekuasaan dan potensi konflik kepentingan,” ucap Arif di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis, (26/10/2023).

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!