NASIONAL

Isu Mundur dari Kabinet, Sri Mulyani: Saya Bekerja

Bendahara negara itu mengatakan saat ini masih bekerja di pemerintahan.

AUTHOR / Rangga Sugeri

Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers hasil rapat berkala KSSK IV 2023 Jumat, (3/11/2023) (FOTO: ANTARA/Bayu Pratama)

KBR, Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat suara soal kabar dirinya mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Bendahara negara itu mengatakan saat ini masih bekerja di pemerintahan. Hal itu ia tegaskan usai mengikuti rapat kabinet internal dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, hari ini.

"(Penjelasan bagi publik bu?) saya bekerja, saya bekerja ya, terima kasih," ucap Sri Mulyani di Istana Negara, Jumat, (19/1/2024).

Pada kesempatan berbeda, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) menyebutkan isu mundurnya 15 Menteri kabinet Indonesia Maju merupakan hoaks.

Menteri Komunikasi dan Informasi, Budi Arie Setiadi mengatakan, isu ini sudah biasa terjadi menjelang pemilu, karena moment ini sangat krusial untuk membuat hoaks.

“Bahwa isu mundurnya menteri, bahkan jumlahnya sampai 15 sekarang turun jadi 5 itu adalah isu yang sama sekali tidak benar, karena pemerintahan pak Jokowi-Mahruf Amin kabinet Indonesia Maju tetap solid dan saat ini seluruh menteri tetap fokus kerja,” kata Budi dipantau melalui YouTube Kemkominfo TV.

Baca juga:

Menteri Komunikasi dan Informasi, Budi Arie Setiadi menambahkan, salah satu menteri yang diisukan mundur adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Budi menegaskan, informasi itu keliru karena Menlu sedang fokus mempersiapkan nasihat hukum atau advisory opinion kepada Mahkamah Internasional (ICJ) terkait tindakan Israel di Gaza.

Sebelumnya ada 15 Menteri yang diisukan mundur dari kabinet Indonesia Maju. Antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri ESDM Arifin Tasri, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Menteri Polhukam Mahfud MD.

Isu mundurnya belasan menteri dari jabatannya itu diungkap Ekonom senior Indef, Faisal Basri. Kata dia, ada belasan menteri dari nonpartai maupun oposisi pemerintahan yang siap mundur karena menolak keberpihakan Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2024.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!