NASIONAL

Deputi Otorita: IKN Bakal Menjadi Indonesia Eksperimen

Kita ingin melihat dan menciptakan sebuah tata kelola pemerintahan yang lincah.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

Deputi Otorita: IKN Bakal Menjadi Indonesia Eksperimen
Presiden Jokowi memberikan sambutan saat groundbreaking Bandara IKN, Rabu (1/11/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

KBR, Jakarta - Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dijadikan Indonesia X atau Indonesia Eksperimen. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin.

Dia menjelaskan, eksperimen dimulai dari sektor tata kelola pemerintahan. Kata dia, kemungkinan di IKN tidak ada kepala dinas maupun camat.

"Yang pasti tidak ada adalah anggota DPRD provinsi dan kabupaten, tidak ada pemilihan-pemilihan di sana, yang ada kita pilih presiden dan pilih anggota DPR RI," kata Alimuddin dalam acara 'Temu Netizen: Menuju Ibu Kota Nusantara yang Berkelanjutan Inovasi dan Tantangan', Selasa (7/11/2023).

"Kita ingin melihat dan menciptakan sebuah tata kelola pemerintahan yang lincah. Ini akan kita lakukan komparasi bagus mana, ada DPR-nya atau enggak ada DPR-nya, misalkan ya," imbuhnya.

Kata Alimuddin, Indonesia X akan menjadi contoh bagi pelaksanaan pemerintahan di daerah otonom lainnya.

"Sehingga jangan mengikuti reugulasi di kementerian saat ini yang menghambat kelincahan kita dalam melayani masyarakat," ucap Alimuddin.

Baca juga:

Dia mencontohkan, dunia pendidikan sudah ada kurikulum Merdeka Belajar. Guru bisa bebas dalam memberi pengajaran, namun ada regulasi yang justru membebani guru seperti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau diminta menjadi bendahara sekolah.

"Di IKN nanti sudah tidak ada yang seperti itu, bahkan harus kita berani membuat sebuaah standar guru Paud itu wajib S-1, kalau sekarang guru Paud tempatnya menanamkan anak-anak pendidikan karakter itu banyak mungkin 60 sampai 70 persen, di tempat saya kemarin ya, diajarin sama anak-anak yang baru lulus SMA," ujarnya.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!