NASIONAL
Depok Jadi Kota Paling Intoleran 2021, Sebabnya?
Depok dan Banda Aceh merupakan dua kota dengan Indeks Kota Toleran terendah sejak tahun lalu.
AUTHOR / Muthia Kusuma Wardani
KBR, Jakarta- Kota Depok menjadi kota paling intoleran se-tanah air berdasarkan Indeks Kota Toleran (IKT) 2021 yang dirilis Setara Institute. Direktur Riset Setara Institute, Halili Hasan mengatakan Depok dan Banda Aceh merupakan dua kota dengan Indeks Kota Toleran terendah sejak tahun lalu.
Salah satu penyebabnya, keberpihakan terhadap agama tertentu yang telah menjadi distingsi, tetapi perimbangan kebijakan untuk penganut agama lain belum tercermin secara jelas.
"Di Depok cukup banyak sebenarnya, ya. Salah satu keluhan yang terus berulang, satu misalnya perlakuan pemerintah Kota Depok terhadap Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI). Di mana JAI kemarin di 2021 disegel ulang berdasarkan pada pelarangan JAI di Depok," ucap Halili saat dihubungi KBR, Rabu, (30/3/2022).
Direktur Riset Setara Institute, Halili Hasan menambahkan, kebijakan Pemkot Depok yang melarang kegiatan jemaah Ahmadiyah serta tindakan persekusi oleh sebagian masyarakat di sana merupakan ekspresi intoleransi.
Menurutnya, hal itu membuka ruang intoleransi terhadap minoritas dalam mendapat pelayanan. Karena itu, ia mendorong pemerintah Depok, Jawa Barat, mengevaluasi kebijakan yang diskriminatif terhadap minoritas dan menutup ruang intoleransi.
"Memastikan praktik dan ekspresi toleransi, penghargaan, kebhinekaan itu hidup di tengah masyarakat," sambungnya.
10 Besar Kota Intoleran
Berdasarkan hasil riset Indeks Kota Toleran 2021 Setara Institute, selain Depok dan Aceh, ada wilayah lain yang masuk 10 besar kota intoleran. Secara berurutan yaitu Cilegon, Pariaman, Langsa, Sabang, Padang Panjang, Padang, Pekanbaru dan Makassar.
Sementara itu, ada 10 kota dengan peningkatan hasil IKT paling signifikan. Di antaranya Banjarmasin, DKI Jakarta, Malang hingga Surakarta.
"Secara umum yang bisa dipelajari dari kota-kota itu pada aspek kepemimpinan. Kepemimpinan itu tidak hanya politik. Secara umum ada tiga level kepemimpinan yang memengaruhi praktik toleransi. Yaitu kepemimpinan politik, yaitu wali kota dan wakil wali kota jadi kunci utama. Tapi yang lain kepemimpinan birokrasi yang mendukung kepemimpinan politik. Kemudian kepemimpinan pada level masyarakat sipil," jelasnya.
Kota Toleran 2021
Sementara itu untuk kota dengan hasil Indeks Kota Toleran (IKT) tertinggi pada 2021 adalah Singkawang, Kalimantan Barat. Lalu disusul Kota Manado dan Salatiga. Ketiga wilayah ini merupakan tiga besar IKT tertinggi pada tahun sebelumnya.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan raihan predikat kota paling toleran itu merupakan kerja sama semua pihak untuk menjaga harmoni dan kebhinekaan.
"Dengan adanya toleran tentu ini adalah bagaimana menjaga persatuan, kesatuan NKRI yang kita cintai ini," kata Tjhai dalam pidatonya saat menerima penghargaan dari Setara Institute, Rabu, (30/3/2022).
Tjhai menyebut, Singkawang merupakan kota multietnis dengan total 17 paguyuban yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
"Jika seluruh Indonesia bisa menjalankan, menjaga masyarakatnya toleransi, saya yakin dan percaya Indonesia akan menjadi Indonesia yang tangguh, maju, dan menjadi Indonesia Raya yang bisa mengalahkan negara lainnya karena kita sudah harmonis antar-suku agama dan lainnya," kata Tjhai.
Baca juga:
Editor: Sindu
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!