NUSANTARA

Densus Tangkap 9 Terduga Teroris di Jateng

"Sragen ada 3 terduga teroris, Sukoharjo ada 4, Klaten 1 dan Boyolali 1 orang."

AUTHOR / Anindya Putri

Densus tangkap 9 terduga teroris di Jateng
Ilustrasi: Tiga Napiter tiba di Lapas Kelas IIA Kediri, Rabu 6/12/2023 (KBR/ Muji Lestari).

KBR, Semarang- Kepolisian Daerah Jawa Tengah membenarkan adanya penangkapan 9 terduga teroris yang dilakukan Densus 88 di wilayah Jawa Tengah. Juru bicara Polda Jawa Tengah, Satake Bayu menyebut penangkapan terduga teroris berada di empat kabupaten.

"Densus 88 melakukan penangkapan di beberapa kabupaten yaitu di Sragen ada 3 terduga teroris, Sukoharjo ada 4, Klaten 1 dan Boyolali 1 orang. Sementara masih pendalaman oleh Densus 88," ungkap Satake di Semarang, Kamis (14/12/23).

Satake menjelaskan, penangkapan 9 terduga teroris di 4 kabupaten yakni Sukoharjo, Boyolali, Klaten dan Sragen.

"Paling banyak ada di Kabupaten Sukoharjo," jelasnya.

Satake mengatakan, Polda Jawa Tengah bertindak sebagai pengamanan lokasi. Data dan informasi lain ada Densus atau Div Humas Mabes Polri.

"Terkait data lengkap akan dirilis oleh Densus 88 maupun Divisi Humas Mabes Polri," imbuhnya.

Baca juga:

- Wapres: Waspadai Ancaman Teroris Jelang Pemilu 2024

- BNPT Usul Kontrol Rumah Ibadah, Setara: Langgar Kebebasan

Dalam penangkapan tersebut, penyidik Densus 88 Antiteror Polri juga menyita sejumlah barang bukti, terdiri atas enam pucuk senjata api laras pendek, 10 pucuk senjata gas atau PCP kaliber 6 mm dan 8 mm, dua anak panah crossbow, dan amunisi 5.56 sebanyak 70 butir (amunisi untuk senjata api laras panjang).

Selain itu Densus juga menyita amunisi 3,8 spesial untuk senjata api pendek sebanyak 107 butir (amunisi laras pendek), amunisi cal 9,9 sebanyak 69 butir (amunisi laras pendek).

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!