Article Image

NASIONAL

Cheating Timbulkan Luka Psikis

"Luka Mendalam Pasca Diselingkuhi"

KBR, Jakarta- Kabar soal perselingkuhan, nampaknya jarang absen di time line media sosial atau di portal-portal pemberitaan. Apalagi jika aktor perselingkuhan berasal dari kalangan selebritis.

Tapi nggak cuma artis yang mengalami persoalan perselingkuhan, ada berbagai kasus perselingkuhan yang viral di media sosial. Mulai istri yang gerebek suami di hotel, kepala desa selingkuh, sampai seorang pejabat yang dijerat pasal perselingkuhan oleh kepolisian.

Ketika pasangan Anda memutuskan tidak lagi setia pada komitmen yang pernah dibuat, maka rasa sakit hati, marah, sedih hingga trauma tak dapat dihindari.

Melansir Hello Sehat dari Kementerian Kesehatan, perselingkuhan bisa jadi mimpi buruk yang ditakuti banyak orang. Bisa dibilang tidak ada satu orang yang menginginkan rasa sakit akibat penghianatan dari seorang yang dicintai dan dipercaya.

Menurut Psikolog Koleta Acintya Saraswati, M.Psi., Psikolog, selingkuh merupakan tindakan ketidaksetiaan yang melanggar dua hal, yaitu komitmen dan intimasi. Intimasi adalah kehangatan serta kedekatan dari suatu relasi atau hubungan.

"Kalau kita ngomong spesifik dampak dan kerugian? Ini udah benar-benar merugikan. Salah satu yang dilanggar itu perasaan kepercayaan. Kehilangan trust bisa jadi helpless, jadi merasa tidak berdaya dan gak bisa melakukan apa-apa. Berpengaruh pada pandangan dia terhadap diri sendiri. Belum Lagi komentar netizen yang mungkin menyalahkan dari korbannya juga, yang membuat kita mungkin juga, jadi mempertanyakan diri kita sendiri gitu ya. Gue udah menyediakan apa buat pasangan? Salahnya ada dimana?" Ungkap Koleta.

Baca juga:

Memerangi Relasi 'Red Flag'

Fetish, Tak Sekadar Fantasi?

Tak Sekadar Menghindar Interaksi Sosial

Tapi perlu digarisbawahi, dampak perselingkuhan itu bisa bertahan lama loh. Koleta mengatakan, korban perselingkuhan bisa merasakan rasa sakit dan trauma berkepanjangan, meski kasus perselingkuhannya sudah lewat.

"Itupun juga bisa sangat mendarah daging ibaratnya. Kalau sesuai riset yang udah dilakukan juga, salah satu reaksi yang paling sering muncul, dari dampak perselingkuhan ini, adalah adanya reaksi trauma itu sendiri. Jadi post traumatik stress syndrom, di mana oke udah terjadi nih selingkuhnya, tapi reaksinya masih bertahan gitu" tekan Koleta.

Kerugian yang biasanya dirasakan :

1. Terdapat perasaan betrayal/perasaan terkhianati bahwa ternyata kita diselingkuhi oleh orang yang sudah kita percayai.

2. Muncul perasaan helpless. Diri sendiri mulai merasa tidak bisa melakukan apapun terhadap situasi, merasa tidak berguna untuk merubah sesuatu yang ada.

3. Pandangan terhadap diri sendiri mulai berubah dan pendapat orang lain yang terkesan menyudutkan hingga membuat kita menyalahkan diri sendiri.

4. Trauma atau yang biasa disebut Post Traumatic Stress Syndrome yang mana reaksi setelah perselingkuhan yang masih bertahan. Biasanya reaksi trauma yang paling terlihat adalah selalu terbayang kejadian perselingkuhan, membuat diri jadi terfokus akan hal itu.

Jadi apakah perselingkuhan adalah bentuk kekerasan psikis? Bagaimana penanganannya? Serta, apakah korban perselingkuhan bisa mendapatkan hak-nya? Yuk simak podcast Diskusi Psikologi (Disko) di link berikut ini: