NASIONAL

Cara BNPB Menangani Kelaparan Akibat Embun Upas di Puncak

Juli-Agustus tahun lalu, bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem berdampak kepada sekitar 7.500 jiwa di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

AUTHOR / Astry Yuana Sari

EDITOR / Sindu

Cara BNPB Menangani Kelaparan Akibat Embun Upas di Puncak
Ilustrasi: BNPB mengirim bantuan pangan untuk penanganan kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Papua. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun gudang cadangan makanan di Distrik Sinak dan Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Pembangunan dilakukan untuk mengatasi ancaman kelaparan bagi masyarakat setempat, yang dipicu fenomena embun upas.

Juru bicara BNPB Abdul Muhari menyebut, pembangunan gudang di Distrik Sinak telah rampung, dan akan diresmikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan Kepala BNPB Suharyanto, Selasa, 06 Agustus 2024.

"Kita harus membuat satu rencana jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang, supaya selalu tersedia cadangan bahan pangan bagi saudara-saudara kita di Papua Pegunungan. Sehingga sekiranya terjadi kembali fenomena yang gagal panen tadi, sehingga banyak KK, banyak warga terdampak, ini bisa kita antisipasi. Insyaallah besok pagi menko PMK dan kepala BNPB akan meresmikan gudang cadangan bahan pangan kita di Sinak," kata Abdul dalam Disaster Briefing BNPB, Senin, (5/8/2024).

Baca juga:

Juru bicara BNPB Abdul Muhari menjelaskan, gudang cadangan makanan di Distrik Sinak saat ini sudah selesai dan sudah berisi cadangan bahan makanan yang siap didistribusikan kepada masyarakat. Nantinya, proses distribsu akan dibantu personel TNI Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih.

Namun, untuk gudang di Agandugume, masih dalam tahap pembangunan. Sebab, akses ke wilayah tersebut sulit, dan sempat terjadi konflik horizontal dari kelompok tertentu.

"Dan selagi gudang masih proses pembangunan, maka makanan dari gudang Sinak diangkut untuk didistribusikan ke masyarakat di Agandugume," imbuhnya.

Abdul Muhari menjelaskan, BNPB menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) Rp82 miliar untuk membangun dua gudang cadangan makanan di Distrik Sinak dan Andagume.

Ribuan Jiwa Kelaparan

Juli-Agustus tahun lalu, bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem berdampak kepada sekitar 7.500 jiwa di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Saat itu, Presiden memerintahkan langsung kepada menko PMK dan kepala BNPB, turun ke lapangan memberikan dukungan.

Bantuan logistik yang diserahkan itu berupa beras 50 ton, makanan siap saji 10 ribu paket, rendang kemasan 3000 paket, susu protein 3.000 paket, dan sembako 3.000 paket.

Kemudian untuk peralatan meliputi tenda gulung 2000 unit, selimut 10 ribu buah, matras 2000 buah, kasur lipat 2000 buah, pakaian anak 2000 buah, pakaian dewasa 2000 buah, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit dan motor trail 3 unit.

Kala itu, Menko PMK Muhadjir Effendy akan mengusulkan pembangunan lumbung pangan di Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Menurutnya, pembangunan lumbung sebagai solusi jangka panjang untuk mengantisipasi potensi bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang terjadi di Papua Tengah.

Distrik Agandugume dipilih lantaran paling dekat dengan bandara, sehingga penyaluran bantuan akan menjadi lebih mudah.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!