NASIONAL

BPS Ungkap Penyumbang Inflasi Terbesar Juli 2023

Salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah ikan segar.

AUTHOR / Astri Yuana Sari

BPS Ungkap Penyumbang Inflasi Terbesar Juli 2023
Ilustrasi: Aktivitas pedagang daging ayam ras di Pasar Besar, Malang, Jawa Timur, Rabu (2/8/2023). Inflasi di Kota Malang tertinggi se-Jawa Timur. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut salah satu penyumbang inflasi terbesar di Juli 2023 masih berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, dengan andil 0,51 persen (yoy).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar di beberapa daerah adalah ikan segar.

Kata dia, hal ini salah satunya dipengaruhi oleh perubahan iklim yang menyebabkan gelombang pasang.

"Di beberapa daerah ini menyebabkan nelayan agak enggan untuk melaut, yang kemudian menyebabkan harga ikan segar ini menjadi tinggi di beberapa wilayah terutama di Bali, Nusra, dan Sulawesi," kata Amalia dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Senin, (14/8/2023).

Baca juga:

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan, andil inflasi ikan segar yang cukup tinggi terjadi di Sumatra 0,21 persen, Kalimantan 0,09 persen, Sulawesi 0,33 persen, Bali Nusra 0,47 persen, dan Maluku Papua 0,33 persen.

"Apalagi di Bali pada saat liburan kemarin kan ada banyak permintaan mengenai ikan segar terutama untuk di restoran-restoran dan hotel, tetapi supply yang terbatas ini menyebabkan harga ikan segar pun terdongkrak naik," imbuhnya.

Sedangkan di Jawa, penyumbang inflasi yang cukup tinggi adalah daging ayam ras 0,08 persen.

Selain sektor makanan, minuman dan tembakau, penyumbang inflasi tertinggi adalah sektor transportasi.

Amalia mengatakan, Juli dalah musim liburan, sehingga biaya transportasi terutama transportasi udara menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar, dengan andil 1,17 persen (yoy).

Secara keseluruhan inflasi bulan ke bulan pada Juli 2023 sebesar 0,21 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,08 persen.

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!