NASIONAL

BPS: Ekonomi RI 2023 Tumbuh 5,05 Persen

Pertumbuhan itu seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

AUTHOR / Shafira Aurel

Ekonomi
Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. (Foto: antaranews)

KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, tahun lalu perekonomian Indonesia tumbuh 5,05 persen. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pertumbuhan itu seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

“Bila dibandingkan triwulan IV 2022 atau secara year-on-year ekonomi Indonesia Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,04 persen. Dengan di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia tetap tumbuh solid 5,05 persen,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti juga menambahkan, tahun lalu seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi. Sedangkan lapangan usaha dengan pertumbuhan kumulatif tertinggi adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh hampir 14 persen. Disusul oleh jasa lainnya sebesar hampir 11 persen serta akomodasi, makanan, dan minuman 10 persen.

Beras Menyumbang Inflasi

Sementara itu, saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2024, Senin (5/2/2024), Amalia menyebutkan, beras masih menjadi komoditas utama penyumbang inflasi. Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pada Januari 2024, beras mengalami inflasi 0,64 persen dan memberi andil terhadap inflasi nasional 0,03 persen. Kenaikan harga beras tertinggi terjadi di Jawa dan Bali.

Baca juga:

BPS: Inflasi Januari 2024 Terendah

- BPS: Harga Bawang Putih Naik 5,85 Persen

"28 provinsi mengalami inflasi beras dan hanya 10 provinsi mengalami deflasi beras. Kalau kita lihat bagaimana andil inflasi beras di bulan Januari 2024 dari 0,04 persen inflasi bulanan, 0,03 persen poinnya di sumbang oleh beras," ujar Amalia, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2024, Senin (5/2/2024).

Amalia juga memperkirakan, estimasi surplus beras akan mulai terlihat pada Maret nanti. Surplus itu seiring peningkatan produksi beras yang mulai nampak bulan ini.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!