NASIONAL

BPS: Cabai Rawit Sumbang Kenaikan Tertinggi

"Kenaikan IPH yang dikontribusikan oleh cabai merah itu semakin banyak jumlahnya,"

AUTHOR / Resky Novianto

Inflasi daerah
Inflasi daerah, petani memanen cabai rawit di Desa Porame, Sigi, Sulteng, Selasa (4/7/2023). (Antara/Basri Marzuki)

KBR, Jakarta-  Badan Pusat Statistik menyebut cabai rawit, cabai merah, dan beras menjadi komoditas pangan menyumbang kenaikan indeks harga produsen (IPH) di sejumlah kabupaten kota. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan ketiga komoditas tersebut menyumbang inflasi terbesar di pekan keempat Agustus 2023.

"Cabai rawit itu masih menjadi komoditas penyumbang utama kenaikan IPH di sejumlah kabupaten kota, yang sampai minggu keempat jumlah kabupaten kota yang memiliki andil kenaikan IPH dari cabai rawit ada 51 kabupaten kota. Kemudian kenaikan IPH yang dikontribusikan oleh cabai merah itu semakin banyak jumlahnya, minggu lalu hanya 26 kabupaten kota tetapi kemudian di minggu keempat itu naik jumlahnya menjadi 39," kata Amalia dalam Rakor Inflasi, Senin (28/8/2023).

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ada dua komoditas pangan lain yang sempat naik pekan lalu, namun saat ini menjadi penyumbang penurunan IPH di akhir Agustus. Keduanya yakni daging ayam dan telur ayam ras.

Amalia menyebut, harga kedua komoditas pangan tersebut cenderung turun di belasan kabupaten kota di tanah air.

Baca juga:

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memperingatkan para Penjabat (Pj) kepala daerah agar mengendalikan inflasi di wilayahnya masing-masing. Ia pun tidak ragu mencopot penjabat yang gagal mempertahankan inflasi tetap di bawah rerata nasional dalam tiga bulan terakhir.

Tito menyampakan itu saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (28/08/23) pagi ini.

"Indikator penilaian itu adalah mengenai penanganan inflasi untuk rekan-rekan Penjabat. Saya sudah pernah sampaikan juga, jangan sampai tiga kali berturut-turut inflasinya tidak terkendali di atas nasional, maka kita tidak akan segan-segan untuk penjabatnya akan diganti, karena pejabat ini beda dengan definitif penjabat ini adalah penugasan dari pemerintah pusat," kata Tito dalam Rakor Pengendalian Inflasi, Senin (28/8/2023).


 Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!