NASIONAL

Beras, Cabai dan Tembakau Picu Inflasi Januari 2023

""Komoditas penyumbang inflasi secara month to month terbesar di antaranya berasal dari beras, kemudian cabai merah, ikan segar, cabai rawit, rokok kretek filter""

Sadida Hafsyah

Beras, Cabai dan Tembakau Picu Inflasi Januari 2023
Harga beras di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya naik menjadi Rp12 ribu per kilogram, Senin (30/1/23). (Foto: Antara/Adeng Bustomi)

KBR, Jakarta- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di bulan Januari dipengaruhi fluktuasi harga makanan, minuman, dan tembakau.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan beras menjadi komoditas pemicu paling besar terjadinya inflasi di awal tahun ini.

"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar itu berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Sedangkan kelompok penyumbang andil deflasi adalah transportasi. Kalau dilihat, komoditas penyumbang inflasi secara month to month terbesar di antaranya berasal dari beras, kemudian cabai merah, ikan segar, cabai rawit, rokok kretek filter. Itu adalah beberapa komoditas utama penyumbang inflasi secara month to month," kata Margo saat merilis Berita Resmi Statistik, Rabu (01/02/2023).

BPS mencatat inflasi Januari 2023 mencapai 0,34 persen secara bulanan.

Sementara terkait beras, Margo Yuwono menjelaskan, komoditas beras menyumbang inflasi sebesar 2,34 persen pada Januari 2023.

Berita terkait:

"Naik 0,04 persen dibandingkan dengan Desember 2022 yang sebesar 2,3 persen," katanya.

Kemudian, inflasi cabai merah tercatat mencapai 10,90 persen, atau naik dibandingkan Desember yang hanya 2,34 persen.

"Andil inflasi beras mencapai 0,51 persen pada Januari 2023. Dan andil inflasi cabai merah mencapai 0,38 persen," imbuh Margo Yuwono.

Editor: Kurniati Syahdan

  • BPS
  • Inflasi
  • Beras
  • komoditas beras
  • cabai
  • penyumbang inflasi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!