NASIONAL

Bapanas: Harga Jagung, Garam, Telur Ayam dan Beras, Naik 10 Persen Lebih

Harga jagung di tingkat peternak naik hampir 29 persen lebih tinggi dari Harga Acuan Pemerintah.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

Telur Ayam
Bapanas sebut empat komoditas termasuk telur ayam alami kenaikan harga hingga lebih dari 10 persen, Juli 2023 ini. (Foto: antaranews)

KBR, Jakarta - Empat komoditas mengalami kenaikan harga hingga lebih dari 10 persen pada bulan ini.

Menurut Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy, empat komoditas itu adalah jagung di tingkat peternak, garam konsumsi, telur ayam, dan beras medium.

"Kemudian untuk telur ayam ras tadi juga sudah disampaikan BPS, berdasarkan pemantauan kami dari lebih kurang pengawas tersebar di 514 kabupaten/kota, harga telur itu mengalami kenaikan rata-rata 14,50% dari Harga Acuan Pemerintah, kemudian harga garam konsumsi juga mengalami kenaikan 19,29% dari Harga Acuan Pemerintah," ujar Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy saat Rakor Pengendalian Inflasi Daerah (17/7/2023).

Sarwo menambahkan, harga jagung di tingkat peternak naik hampir 29 persen lebih tinggi dari Harga Acuan Pemerintah. Dan, harga beras medium yang naik hampir 12 persen lebih besar dari Harga Eceran Tertinggi.

Minyak Goreng

Sementara itu, Hasil pantauan Satgas Pangan Polri mencatat, minyak curah dan "MinyaKita" mengalami kenaikan harga.

Wakil Kepala Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf mengungkapkan, harga minyak curah dan "MinyaKita" di tiga provinsi lebih tinggi dibandingkan Harga Eceran Tertinggi atau HET, yakni Rp15.800 hingga Rp16.600 per liter.

"Kemudian untuk pengecekan harga rata-rata minyak curah di 696 titik, Rp14.085 per liter, dan harga MinyaKita Rp14.167 per liter. Sementara di tiga provinsi yaitu Jawa Tengah, Gorontalo dan Maluku, harga di atas HET antara Rp15.800-Rp16.600 per liter," ujar Wakil Kepala Satgas Pangan Polri, Helfi Assegaf saat Rakor Pengendalian Inflasi Daerah (17/7/2023).

Wakil Kepala Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf menambahkan, dari hasil pengecekan di 690-an titik lokasi, diketahui bahwa stok minyak curah hingga pekan ketiga bulan ini adalah 1.700-an ton, dan stok "MinyaKita" 1.300-an ton. Kemarin, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memantau harga-harga kebutuhan pokok masyarakat di sejumlah pasar di Bandung, Jawa Barat. Hasil pantauan itu menyimpulkan, pasokan stok komoditas minyak goreng harus ditambah, demi menjaga stabilitas HET atau Harga Eceran Tertinggi.

Penyaluran Beras

Di sisi lain, Badan Urusan Logistik (Bulog) melaporkan realisasi penyaluran beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengatakan hingga 14 Juli 2023, beras yang disalurkan sebanyak 625. 896 ton atau 52,16 persen

“Realisasi kegiatan SPHP telah mencapai 625 ribu atau telah mencapai 52 persen dari rencana tahun 2023, dan diperkirakan penyaluran SPHP akan terus naik sampai akhir tahun 2023 seiring dengan selesainya puncak musim produksi gabah di tahun 2023 ini,” kata Budi saat Rapat Kooordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar daring, Senin (17/7/2023).

Adapun target penyaluran beras program SPHP tersebut hingga akhir tahun 2023 nanti sebesar 1,2 juta ton. Distrisbusi beras SPHP ini dilakukan sebagai upaya untuk menghadapi harga beras yang tinggi. Beras tersebut disalurkan ke masyarakat melalui jaringan distributor serta toko grosir dan pengecer di pasar tradisional di seluruh Indonesia.

Harga beras SPHP secara eceran senilai Rp9.450 per kilogram sementara untuk kemasan lima kilogram diharga Rp47 ribuan. Harga beras SPHP lebih murah ketimbang harga beras pada umumnya.

Baca juga:

- Strategi Bapanas Mengendalikan Harga Pangan

- Kemendagri Minta Pemda Fokuskan Belanja untuk Kendalikan Inflasi

Pantauan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga beras kualitas medium I per 17 Juli 2023, seharga Rp13.350 per kilogram. Sementara harga beras kualitas super I senilai Rp14.800 per kilogram.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!