Article Image

NASIONAL

Ambis Raih Financial Freedom? Pelan-Pelan, Pak Sopir!

"Financial freedom sering jadi bahan jualan produk keuangan. Banyak yang salah menganggap financial freedom mudah diraih secara instan"

KBR, Jakarta - Istilah merdeka finansial (financial freedom) sering dijadikan iming-iming dalam penawaran produk keuangan dan investasi. Akhirnya, banyak yang salah kaprah memahami financial freedom sebagai sesuatu yang seolah-olah mudah dicapai secara instan.

Padahal, menurut certified financial planner, Johan Harsa, financial freedom sejatinya adalah perjalanan yang tak sebentar, apalagi bagi kamu-kamu yang bukan ‘anak sultan’.

Johan bilang, financial freedom itu tujuan akhir, yang mesti diawali dulu dengan punya active income.

Nah, penanda kamu sudah sampai tujuan adalah memiliki passive income, umumnya dicontohkan dengan kepemilikan kos-kosan atau properti yang disewakan.

“Artinya kita bisa memenuhi kebutuhan dan gaya hidup, tanpa harus kita bekerja lagi, ya karena kita sudah memiliki passive income,” kata Johan.

Mungkin bagi kamu para first jobber langsung pening, karena nyicil rumah saja belum, kok sudah ngomongin punya kos-kosan berapa pintu. Sekali lagi ingat! financial freedom is a journey. Pelan-pelan saja jalannya, sesuaikan dengan kondisi masing-masing.

“Yang itu nggak harus sama dibandingkan orang lain dan kita nggak usah banding-bandingin. Dari situ kita bisa mengukur sebenarnya kebutuhan kita tuh seperti apa sih setiap bulannya. financial goal kita seperti apa,” tutur Johan.

Penentuan tujuan keuangan (financial goal) krusial banget di awal, karena, itu yang bakal mengarahkan perjalananmu menuju financial freedom.

“Itu yang pertama kali kita harus tahu, baru kita bisa ambil langkah investasi apa yang harus kita tempuh, berapa banyak uang yang harus kita tabung, dan mungkin berapa lama waktunya,” jelas lulusan IPMI International Business Schoool itu.

Baca juga: 

Sandwich Generation Capai Financial Freedom? Bisa dong!

Cara Atur Duit yang Pas Buat First Jobber

Johan Harsa, CFP, bilang kita bisa mendapatkan financial happiness tanpa harus menunggu sampai dulu ke financial freedom. Kuncinya, enjoy the journey! (Foto: dok pribadi)

Nah, biar mulus nih perjalanannya, perlu ada perencanaan keuangan (financial planning), yang meliputi, career management, cost management, dan wealth management.

Bagi kamu para first jobber, investasi ke diri sendiri, misalnya nambah skill, penting banget untuk peningkatan karir, yang ujung-ujungnya bisa memperbesar pendapatan.

“Kita tahu nih misalnya di kerjaan kita apa sih yang dibutuhkan untuk mencapai promosi misalnya, yang mungkin kita harus ada beberapa skill yang harus kita kuasai, ya kita penuhi,” kata Johan.

Menarik juga melirik opsi punya side hustle untuk menambah pendapatan agar makin cepat pula sampai ke financial freedom.

Nah, tapi ini semua mesti diimbangi dengan mengatur pengeluaran. Jangan sampai gaya hidup sontak naik begitu pendapatan juga meningkat.

“Coba lihat pos-pos mana yang bisa dihemat supaya kita bisa hidup frugal. Itu sebenarnya cara paling cepat untuk kita bisa menabung, cut cost,” papar pria yang juga merupakan head of bancassurance itu.

Mestinya, tambahan itu justru mempertebal pos saving atau investasi. Nah, imbal hasil dari investasi ini sebenarnya juga bentuk passive income lho. Asalkan instrumennya dapat memberikan return yang mengalahkan inflasi.

“Semakin lama, semakin banyak investasi, semakin besar juga passive income yang bisa kita terima, yang ultimately nanti at the end, sampailah ke financial freedom,” pungkas Johan.

Dengarkan Uang Bicara episode Ambis Raih Financial Freedom? Pelan-Pelan Pak Sopir! bersama certified financial planner Johan Harsa di KBR Prime, Spotify, Apple Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.