NASIONAL

Aksi Demo Tolak Tapera, Polisi Rekayasa Lalu Lintas

Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Sindu

Aksi Demo Tolak Tapera, Polisi Rekayasa Lalu Lintas
Para buruh dari berbagai serikat bersiap demo tolak Tapera dan beberapa tuntutan lain di sekitar Patung Kuda, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Foto: KBR/Hoirunnisa

KBR, Jakarta- Para buruh berangsur datang memadati kawasan di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Mereka akan bergabung dengan ribuan orang lain dari berbagai organisasi untuk berunjuk rasa menolak iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Selain Tapera, massa juga menyuarakan tuntutan lain, yakni tolak Uang Kuliah Tunggal (UKT) Mahal, tolak KRIS BPJS Kesehatan, tolak Omnibuslaw UU Cipta Kerja, dan Hapus OutSourching Tolak Upah Murah (HOSTUM).

Organisasi serikat pekerja yang diperkirakan mengikuti aksi ini adalah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Lalu ada Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Serikat Petani Indonesia (SPI), dan organisasi perempuan PERCAYA.

red
Para buruh dari berbagai serikat bersiap demo tolak Tapera dan beberapa tuntutan lain di sekitar Patung Kuda, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Foto: KBR/Hoirunnisa

Rekayasa Lalu Lintas

Berdasarkan pantauan jurnalis KBR di lapangan, akses menuju Istana Negara sudah ditutup kepolisian untuk pengamanan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Susatyo Purnomo Condro mengatakan penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar bundaran Patung Kuda Monas, dan beberapa lokasi lain bersifat situasional.

Susatyo menyebut, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.

"Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massa-nya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massa-nya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan akan dialihkan," ujar Susatyo melalui keterangan tertulis kepada KBR, Kamis, (6/6/2024).

Namun, apabila jumlah massa dan eskalasi meningkatkan maka diadakan penutupan jalan, di antaranya:

- Traffic Light (TL) Harmoni ditutup, jalan yang menuju Jalan Merdeka Barat

- Jalan Perwira, lalu lintas yang mengarah Jalan Merdeka Utara

- Jalan Abdul Muis dan Jalan Merdeka Selatan

- TL Sarinah, lalu lintas yang menuju Jalan Merdeka Barat

red
Beton pembatas yang dipasang aparat kepolisian di kawasan sekitar Patung Kuda, Jakarta. Foto: KBR/Hoirunnisa

Persuasif

Selain itu, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, serta mengedepankan negosiasi.

Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk berorasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

"Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata, semua perintah dan kendali dari saya sebagai Kapamwil (Kepala Pengamanan Wilayah). Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dimuka dengan humanis dan profesional," jelas Susatyo.

Kepolisian menurunkan seribuan personel dalam aksi pengamanan unjuk rasa kali ini.

"Hari ini kami siap mengamankan warga yang akan menyampaikan pendapat dan kami menerjunkan 1.626 personel yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas," ujar Susatyo dalam keterangan tertulis, Kamis, (6/6/2024).

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!