NASIONAL

10 Juta Gen Z Menganggur, KADIN: Bisa Jadi Indonesia Cemas

Kalau angkatan kerja banyak tapi tidak punya kompeten dalam masalah pasar kerja, jadinya Indonesia cemas, bukan emas.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

EDITOR / Wahyu Setiawan

10 Juta Gen Z Menganggur, KADIN: Bisa Jadi Indonesia Cemas
Pencari kerja mencari pekerjaan saat Job Fair 2024 di Jakarta, Rabu (8/5/2024). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

KBR, Jakarta – Banyaknya masyarakat usia produktif yang menganggur bisa jadi ancaman dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Agoes Dermawan mendorong pemerintah membenahi sistem pendidikan agar masyarakat usia produktif dapat terserap dunia kerja.

Menurutnya jika pemerintah tak berupaya memformulasikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, target mewujudkan Indonesia Emas 2045 sulit tercapai dan hanya sekadar menjadi slogan politik.

"Pemerintah kan hanya bisa janji doang, slogan politik, yang di kedepankan Indonesia Emas, Indonesia Emas itu bonus demografi, bonus demografi itu Indonesia akan menjadi negara besar dengan angkatan kerjanya banyak. Tetapi kalau angkatan kerja banyak tapi tidak punya kompeten dalam masalah pasar kerja, jadinya Indonesia cemas, bukan emas lagi. Pengangguran akan meningkat," ucapnya kepada KBR, Senin (27/5/2024).

Agoes menekankan, penting bagi pemerintah untuk menggodok aturan yang tepat agar bermanfaat bagi masyarakat utamanya usia produktif.

"Makanya janji politik itu harus dituangkan dalam regulasi, dalam pelaksanannnya, jangan mengambur-ngambur dana APBN tetapi pendidikan tambah mahal, lapangan kerja tambah susah," ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap hampir 10 juta penduduk Indonesia generasi Z menganggur atau tanpa kegiatan. Generasi Z adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok orang yang lahir dari tahun 1996 hingga 2012.

Menurut BPS, anak muda yang terbanyak masuk dalam kategori tanpa kegiatan justru ada di perkotaan sebanyak 5,2 juta orang dan 4,6 juta di pedesaan.

Baca juga:

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!