ragam
PKB Nilai Ucapan Miftah ke Penjual Es Bertentangan dengan Karakter Prabowo

Pak Prabowo selalu mengedepankan orang miskin, sementara orang dekatnya berbeda arah.

Penulis: Hoirunnisa

Editor: Wahyu Setiawan

Google News
macet
Miftah Maulana Habiburrahman. (Instagram/gusmiftah)

KBR, Jakarta - Ketua Fraksi PKB di DPR Jazilul Fawaid menilai ucapan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah kepada penjual es bertentangan dengan karakter Presiden Prabowo Subianto. Apalagi Miftah saat ini menjabat Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Jazilul menilai apa yang disampaikan Miftah kurang pantas.

"Iya kan, tentu kan bertentangan dengan apa yang selama ini menjadi karakter Pak Prabowo yang selalu mengedepankan orang miskin, enggak mau ada kemiskinan, enggak mau ada orang lemah yang tertindas. Sementara orang dekatnya berbeda arah," ujar Jazilul kepada wartawan, Rabu (4/12/2024).

Sebelumnya, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman menuai kritik dari publik. Dalam sebuah video yang beredar, ia dinilai menghina pedagang es teh yang sedang berjualan di sebuah acara pengajian.

Insiden itu terjadi ketika Miftah mengisi pengajian dalam rangka "Magelang Bersholawat" di Lapangan Drh Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (20/11/2024).

Setelah video tersebut menuai kritik, Miftah segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

"Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu atas candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat berlebihan. Untuk itu, saya juga minta maaf," kata Miftah dalam sebuah video.

Hari ini, Miftah menemui penjual es tersebut di rumahnya di Magelang untuk meminta maaf.

Baca juga:

gus miftah
DPR RI
utusan khusus prabowo

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...