ragam
Motor Brebet Diduga setelah Isi Pertalite, Bagaimana Reaksi Warga hingga Pertamina?

Syarat tersebut sangat sulit dipenuhi, karena ...

Penulis: Musyafa

Editor: Sindu

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Petugas memeriksa dengan cermat pompa dan nozel pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina sebagai bagian dari pengawasan rutin.
Pertamina dan Polres Rembang menguji sample BBM di salah satu SPBU Pertamina beberapa waktu lalu. Foto: KBR/Musyafa

KBR, Rembang– Ratusan motor di Rembang, Jawa Tengah, gasnya brebet atau tersendat diduga setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Pertamina.

Tak hanya motor lama, motor baru yang dibeli warga di sana pun gasnya brebet setelah mengisi Pertalite. Bagas Tama, warga di Rembang mendesak Pertamina membuka posko pengaduan, sekaligus memberikan ganti rugi kepada konsumen yang dirugikan.

“Ini justru yang ditunggu-tunggu masyarakat. Buka dong posko pengaduan. Punya saya ini motor baru lo,” ujar Bagas.

Warga Rembang yang lain, Nanang Setiawan mempertanyakan kenapa pemkab dan DPRD setempat tidak turun tangan membantu keluh kesah konsumen yang menjadi korban.

“Kok kesannya seperti biar ditanggung sendiri-sendiri dari kita. Padahal kita itu beli. Sudah beli, tetapi motor malah rusak. Harusnya pemkab dan DPRD gimana caranya, membantu masyarakat yang kesulitan. Jangan malah diam saja, carikan solusi untuk kami. Info Pertalite dicampur dengan etanol, apakah benar ini,” keluhnya.

Warga lain, Sanuri mengaku jengkel dan heran dengan syarat harus membawa struk pembelian BBM dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), jika ingin mendapatkan ganti rugi.

Syarat tersebut sangat sulit dipenuhi, karena pengendara sepeda motor umumnya jarang meminta bukti struk.

“Motor saya dua unit, N-Max dan Genio langsung masuk bengkel, habis isi Pertalite. Enggak minta struk pembelian, kita percaya saja. Lah, gimana caranya bisa mengklaim kalau enggak ada struk, heran saya dengan komentar pihak Pertamina begitu. Kalau dari rekaman CCTV SPBU, bisa enggak. Daripada ribet ngurus, ya, yang penting motor diperbaiki,” ungkapnya.

Menurut penelusuran reporter KBR di lapangan, per orang rata-rata menghabiskan Rp150-200 ribu untuk jasa perbaikan satu unit motor yang brebet di bengkel.

Ratusan Motor Brebet

Pemilik bengkel di lokasi Perumahan Sumber Mukti Indah Sumberjo Rembang menerima puluhan motor brebet dalam sehari. Lonjakan motor yang diservis, mulai terasa sejak Senin 27 Oktober 2025, hingga sekarang.

“Keluhan motor brebet dalam sehari sampai 50, itu baru di tempat bengkel saya, belum di bengkel lain mas. Rata-rata ganti busi dan ganti filter penyaring. Yang jelas tangka BBM harus disaring,” beber seorang montir di Rembang, Moh. Khariri.

Pria memegang helm di depan bengkel motor ADE MOTOR yang ramai dengan deretan skuter dan aktivitas pelanggan.
Bengkel di Rembang, Jawa Tengah penuh sepeda motor dengan kondisi gas tidak stabil. Foto: KBR/Musyafa
Advertisement image


Ganti Rugi

Sejauh ini Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Rembang, baru sebatas berkoordinasi dengan pihak Pertamina, menyangkut ramainya keluhan motor brebet.

“Sudah kita sampaikan ke Pertamina, agar dilakukan tindak lanjut,” kata Mahfudz, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Rembang.

Sementara itu, Pertamina beberapa kali mengklaim, Pertalite yang dijual kepada konsumen masih aman dan mutunya sudah sesuai standar.

Pertamina juga sempat mengecek sample BBM di SPBU Gajah Mada dan SPBU Jalan Pemuda Rembang, bersama Polres Rembang, Kamis, (30/10). Hasilnya, tidak ditemukan BBM terkontaminasi dengan air.

Sales Branch Manager (SBM) Pertamina wilayah Kabupaten Rembang, Ocha Nur Fitriani, kepada wartawan menegaskan, jika ada masyarakat merasa dirugikan, dapat menghubungi SPBU tempat pengisian BBM. Menurutnya, di setiap SPBU sudah ada posko layanan pengaduan.

“Bisa menghubungi kami di Call Center 135 atau mendatangi posko-posko di SPBU. Silahkan datang ke SPBU. Intinya kami akan bertanggung jawab jika ada kerugian dari masyarakat, kalau terbukti karena pengisian BBM,” terangnya.

Bukti Pembelian

Pertamina Patra Niaga Regional Jateng Dan DIY menyampaikan, jika konsumen tidak mempunyai bukti struk, bisa menunjukkan bukti pembelian yang lain, seperti transfer maupun QRIS, supaya memiliki dasar pemberian ganti rugi.

Seorang konsumen pembeli BBM yang enggan disebutkan namanya mengaku sempat berhasil meminta ganti rugi di SPBU PT Rembang Bangkit Sejahtera Jaya (RBSJ) Rembang.

Biaya perbaikan sepeda motornya Rp181 Ribu diganti pihak SPBU.

“Selain itu, saya juga menerima ganti BBM berupa Pertamax full tangka. Syarat untuk bisa mencairkan ganti rugi, saya membawa struk pembelian BBM, sample BBM dan nota service kendaraan,” terangnya.

Ratusan Laporan Konsumen

Sementara itu, Region Manager Retail Sales Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) PT Pertamina Patra Niaga, Deny Sukendar mengatakan, ada 782 laporan konsumen tercatat masuk hingga 5 Novemver 2025. Semuanya telah ditangani di bengkel resmi Pertamina.

Sebagian besar ditangani dengan penggantian bahan bakar dan pembersihan tangki, tanpa penggantian komponen besar.

Pertamina juga mengklaim, penyaluran BBM tetap lancar dan telah melalui proses pengawasan ketat hingga ke penyalur resmi.

"Permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian masyarakat terkait laporan adanya kendala pada mesin kendaraan setelah mengisi BBM di beberapa wilayah Jawa Timur beberapak pekan terakhir," katanya, Rabu, 05 November 2025, dikutip dari ANTARA.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak berharap, masyarakat melapor dan datang ke 33 lokasi bengkel resmi jika motor atau kendaraannya bermasalah.

Bengkel Libra Motor di Jalan Raya Manyar, Surabaya, adalah salah satu bengkel resmi yang ditunjuk Pertamina.

Ia juga meminta masyarakat tetap mengisi BBM seperti biasa.

"Kami pastikan prosesnya sederhana, cukup datang, dan tunjukkan struk pembelian, kendaraan langsung dicek dan ditangani," kata Emil, yang sempat meninjau langsung Bengkel Libra.

Petugas Pertamina melakukan uji kualitas bahan bakar di SPBU dengan pengawasan dari sejumlah pejabat.
Ilustrasi-uji mutu dan standar BBM di Pontianak, Kalimantan Barat, 2025. Foto: esdm.go.id
Advertisement image


Uji Pertalite

Pertamina Pertamina Patra Niaga bersama Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) dan Dirjen Migas ESDM, telah mengambil sampel Pertalite dari sejumlah SPBU di Jawa Timur untuk uji laboratorium.

Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM, Cahyo Setyo Wibowo mengatakan, terus melakukan analisis lanjutan bersama Lemigas dari sejumlah sampel Pertalite yang diambil.

"Sampai hari ini didapatkan hasil yang bahasa secara legalnya adalah on spesifikasi atau sesuai spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu untuk jenis produk Pertalite. Ini mengacu ke SK DDN Migas Nomor 486 Tahun 2017," tutur Cahyo, Sabtu, 1 November 2025, mengutip ANTARA.

Pertamina Patra Niaga telah membuka posko pengaduan di beberapa SPBU dan mengecek sekitar 300-an SPBU di Jawa Timur.

Bahlil Sidak

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengklaim, bakal bersikap tegas jika terbukti ada pelanggaran dalam penyaluran BBM.

"Kalau itu benar ada sesuatu dan itu dilakukan oleh Pertamina, maka kita pemerintah tidak segan-segan memberikan sanksi tegas kepada Pertamina," katanya, usai mengecek kualitas BBM di SPBU 26, Malang, Jawa Timur, Rabu, 29 Oktober 2025.

Sejumlah pejabat mengawasi petugas saat melakukan pengecekan kualitas dan kuantitas bahan bakar di SPBU Pertamina.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sidak kualitas BBM di Malang, Jawa Timur, Rabu, 29 Oktober 2025. Foto: esdm.go.id
Advertisement image


Pendapat Pakar

Ahli Teknik Kimia Institut Teknologi Surabaya (ITS), Prof. Renanto memaparkan, berdasarkan teori, karakteristik kimia hidrokarbon pada BBM tak memungkinkan air larut dalam jumlah besar di dalamnya. Menurutnya, kejadian gangguan mesin kendaraan tak dapat langsung dikaitkan dengan BBM.

"Hasil uji spek BBM Pertalite yang tadi sudah disampaikan sesuai standar, maka tentu saja Pertalite ini akan bebas air. Jadi, tidak masalah kalau Pertalite digunakan sebagai bahan bakar untuk motor, hanya spesifikasi kebutuhan BBM motornya harus disesuaikan, apakah sesuai dengan Pertalite," katanya, mengutip ANTARA.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) berharap, Pertamina transparan kepada konsumen soal hasil uji laboratorium. Ketua Umum YLKI, Niti Emiliana mengatakan, pengawasan harus dilakukan berkala untuk mencegah kejadian berulang di masa mendatang.

Selain itu, perlu tindakan tegas, jika ada SPBU terbukti melanggar, dan melakukan perbaikan menyeluruh untuk meningkatkan kualitas dan kepercayaan konsumen.

YLKI menilai, sejauh ini, berbagai upaya Pertamina menangani keluhan motor brebet sudah selayaknya dilakukan, dan merupakan hal positif.

"Sebagai bentuk pertanggung-jawaban investigasi di lapangan," katanya Sabtu, 1 November 2025, mengutip ANTARA.

Baca juga:

Pertalite
Pertamina
BBM
Motor Brebet


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...