Karena kalau menggunakan uang kan takut kena money politic. Jadi instrumen sembako, borong beras bisa terjadi
Penulis: Astri Septiani
Editor: Wahyu Setiawan

KBR, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mewanti-wanti kepala daerah untuk mewaspadai potensi kelangkaan sembako di masa kampanye Pilkada 2024. Tito bilang, biasanya bahan-bahan pokok kerap diborong dan dibagikan ke masyarakat untuk kepentingan pemenangan pilkada.
Arahan itu disampaikan Tito saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (4/11/2024).
"Nah ini perlu kita waspadai adanya mungkin calon-calon kepala daerah yang menggunakan instrumen sembako. Sembako untuk bagi-bagi dan lain-lain. Karena kalau menggunakan uang kan takut kena money politic. Jadi instrumen sembako, borong beras bisa terjadi," kata Tito.
Dia meminta kepala daerah mengecek ketersediaan stok sembako di Bulog, pasar, hingga pedagang. Jika terjadi kelangkaan sembako, Tito ingin kepala daerah siap untuk menggelontorkan cadangan yang ada untuk keperluan masyarakat.
"Dan nanti biasanya selesai dari pilkada November barangnya ada lagi karena borong-borongnya sudah selesai. Nah ini kira-kira rekan-rekan apa yang perlu kita waspadai menjelang 27 November," kata dia.
Tito mengatakan fenomena tersebut juga terjadi saat Pemilu 2024 lalu.
"Sama dengan pileg dulu legislatif 14 Februari ada informasi dulu pernah terjadi dua minggu sebelum Pemilu, pileg terutama di 14 Februari 2024 yang lalu kalau kami lihat jejak digitalnya pernah terjadi hampir 2 minggu lebih kelangkaan beras. Dan setelah itu saya cek kenapa terjadi kelangkaan di beberapa tempat, ya ada yang menggunakan ada yang memborong. Nah ini hati-hati menjelang pilkada," tambahnya.
Bekas kapolri itu juga meminta kepala daerah mencegah praktik politik uang saat pilkada.
Baca juga:
- Prabowo Makan Malam Bareng Jokowi di Solo, Bahas Pilkada?
- Mendagri: Ikut Pilkada Biayanya Mahal, Tak Sebanding dengan Gaji Kepala Daerah