judi online merupakan sebuah bahaya laten yang akan meluas pada aspek kehidupan lain, seperti halnya kecanduan narkoba dan masalah kesehatan mental lainnya.
Penulis: Hoirunnisa
Editor: Muthia Kusuma

KBR, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut ada kemungkinan munculnya epidemi judi online di Indonesia. Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi menyebut potensi itu kemungkinan terjadi lantaran maraknya masyarakat yang kecanduan berjudi online. Ia mengingatkan dampak buruk judi online tak hanya di sektor ekonomi tapi juga aspek kesehatan mental.
"Yang ini bukan tidak mungkin judi online ini dari kesehatan akan memunculkan yang namanya, maaf mungkin kalau mengistilahkan dalam konteks sebuah penyakit menular akan muncul epidemi judi online. Inikan menjadi permasalahan yang cukup kronis," kata Adib, pada Kamis (7/11/2024).Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi juga menyebut judi online merupakan sebuah bahaya laten yang akan meluas pada aspek kehidupan lain, seperti halnya kecanduan narkoba dan masalah kesehatan mental lainnya.
Adib mengatakan, IDI siap menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam memberantas judi online. IDI juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online dan dampaknya bagi kesehatan mental.
"Kami dari IDI sebagai organisasi profesi yang menaungi banyak pakar, tentunya siap menjadi mitra strategis pemerintah di dalam memberikan sebuah asupan atau aspek akademik terkait dengan permasalahan ini, termasuk juga meningkatkan kesadaran kepada masyarakat tentang masalah perjudian daring dan dampaknya terhadap kesehatan mental di Indonesia," kata Adib.
Dalam kesempatan yang sama, Psikiater Konsultan Adiksi dan Kepala Divisi Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Kristiana Siste Kurniasanti mengungkapkan sebanyak 100 orang dirawat di RSCM Jakarta gegara kecanduan judi online. Mereka semua mengalami masalah kesehatan mental.
Kristiana mengatakan sejak pihaknya melakukan tata laksana kecanduan judi online 2021 lalu, terjadi peningkatan yang sangat cukup drastis terutama di 2024 ini. Kata dia, karena semakin banyak jumlahnya dan kepedulian pelaku judi online yang berobat.
"Pelaku judi online yang melakukan perawatan di RSCM ada 100 yang dirawat inap, untuk yang rawat jalan ada dua kali lipat dari rawat inap," kata Kristina.
Baca juga:
- Hasil Skrining Kesehatan Jiwa 2023, Mayoritas Alami Gangguan Kesehatan Jiwa
- Krisis Kesehatan Mental Pekerja Ancam Indonesia Emas 2045