ragam
Bukan Menolak, Ini Alasan Megawati Absen di Pelantikan Prabowo-Gibran

"Bu Mega tidak ingin prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden"

Penulis: Shafira Aurel

Editor: Rony Sitanggang

Google News
Pelantikan Prabowo-Gibran
Ilustrasi: Megawati Soekarno Putri menghadiri promosi doktor Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di UI, Depok, Jabar, Jumat (18/10/24). (Antara/Yulius Satria)

KBR, Jakarta -  Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menegaskan tidak ada penolakan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap dilantiknya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.

"Bu Mega tidak ingin prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden yang begitu hikmat bagi bangsa dan negara Indonesia terganggu apa bila beliau hadir diruangan itu lalu kemudian batuk. Olehkarena itu bu Mega menegaskan ketidak hadirannya dalam pelantikan presiden Prabowo bukan karena menolak pelantikannya," ujar Basarah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024).

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah pun menegaskan hubungan Megawati dan Prabowo terjalin baik dan harmonis.

Meski tidak menghadiri pelantikan, kata dia Megawati turut mendoakan dan memberikan selamat kepada Prabowo Subianto.

"Hubungan tetap baik dong, tidak ada kerenggangan," ucapnya.

Basarah pun menambah dalam waktu dekat pihaknya akan mengagendakan untuk melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto.

Terkait langkah politik kedepan, ia mengaku sudah memberikan jawabannya kepada Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.



Baca juga:

Pantauan KBR Media digedung Nusantara III, sejumlah tokoh lain juga sudah memasuki Gedung Parlemen. Seperti Muhaimin Iskandar, Sufmi Dacso Ahmad, Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harumurti Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, hingga Alfiansyah Komeng.

Prabowo Subianto
Pelantikan Prabowo-Gibran
Kabinet Prabowo-Gibran
Megawati Soekarnoputri

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...