indeks
Tahun 2025, Pemerintah Belum Punya Anggaran Tukin untuk Dosen ASN

Penyebab tidak adanya anggaran untuk tukin dosen ASN di tahun ini, salah satunya adalah penggantian nomenklatur.

Penulis: Hoirunnisa

Editor: Wahyu Setiawan

Google News
Tahun 2025, Pemerintah Belum Punya Anggaran Tukin untuk Dosen ASN
Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Tlogomas,Kota Malang (ANTARA/HO/UMM/END)

KBR, Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengakui belum punya anggaran untuk tunjangan kinerja (tukin) dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) di tahun 2025.

Hal itu disampaikan Plt Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar Mangihut Simatupang, Jumat (3/1/2025).

"Untuk memberikan tukin ini yang besarnya Rp2,8 triliun. Jadi itu belum ada anggarannya. Karena itulah, itu adalah salah satu tambahan yang dimintakan, baik DPR kemudian masuk ke Banggar, maupun keKementerian Keuangan. Dan itu harus ada perpresnya, kami ikuti lah prosedurnya, kami ikuti step by step. Kami di sini mau mau open minded, open hand, dan perlu memang kesabaran untuk sampai ke sana," ujar Togar.

Dia mengeklaim sejak menteri Diktisaintek menjabat, telah berupaya untuk menganggarkan dana pemberian tukin, baik kepada DPR maupun Kementerian Keuangan.

Togar mengatakan penyebab lain tidak adanya anggaran untuk tukin dosen ASN di tahun ini, salah satunya adalah penggantian nomenklatur.

Kata dia, selama periode pergantian nomenklatur tersebut, ia menyebut Kementerian Keuangan telah memperingatkan akan adanya masalah tukin.

Akibatnya, menurit Togar, tidak ada pembaruan kebijakan dari adanya perubahan Kemendiktiristek menjadi Kemendikbudristek tersebut.

"Oleh karena tidak ada perubahan dari Diktiristek menjadi Dikbudristek, itu tidak bisa dianggarkan. Bagaimana kami bisa menganggarkan kalau nomenklaturnya itu dan kejelasan kebijakan itu tidak ada?" ungkap Togar.

Menurutnya untuk bisa tukin sampai ke tangan para dosen, perlu mengikuti prosedur secara runut.

Baca juga:

Insentif Guru
tukin dosen
anggaran

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...