indeks
Sritex Pailit, DPR Akan Bentuk Panja Tekstil Nasional

Panitia kerja ini nanti akan mendalami lagi elemen-elemen lain yang terkait dengan industri tekstil secara umum dan industri tekstil yang bermasalah.

Penulis: Yudha Satriawan

Editor: Wahyu Setiawan

Google News
Pita hitam karyawan Sritex
Buruh mengendarai sepeda keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

KBR, Sukoharjo - Komisi VII DPR berencana membentuk Panja Tekstil Nasional. Rencana itu diungkap Ketua Komisi VII DPR Saleh Partaonan Daulay, usai mengecek kondisi PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Saleh mengatakan, Komisi VII DPR akan menyiapkan berbagai opsi untuk menyelamatkan industri tekstil nasional yang rontok.

"Jadi nanti Komisi VII memang akan membentuk Panja. Panitia kerja ini nanti akan mendalami lagi elemen-elemen lain yang terkait dengan industri tekstil secara umum dan industri tekstil yang bermasalah. Tujuannya agar induatri tekstil nasional makin besar," ujar Salah di PT Sritex, Kamis (7/11/2024).

Saleh menilai, kondisi industri tekstil tanah air tengah terancam.

"Karena dengan persaingan dan kontestasi dan makin tinggi dan cepat di Indonesia, kita lihat persaingannya kan luar biasa. Industri tekstil luar negeri itu juga menjajah kita juga. Sebab kita negara terbesar keempat di dunia. Jadi ini potensi jadi pasar bagi tekstil impor," kata dia.

Saleh menjelaskan kedatangan 15 anggota Komisi VII dari berbagai fraksi untuk melihat langsung kondisi PT Sritex yang dinyatakan pailit.

"Nasib pekerja dan industri tekstil nasional menjadi fokus Komisi VII," imbuh politikus PAN tersebut.

Para anggota dewan bedialog langsung dengan direksi, serikat pekerja, dan mengecek operasional pabrik.

PT Sri Rejeki Isman atau Sritex dinyatakan pailit alias gagal bayar oleh Pengadilan Niaga Semarang. Sritex diketahui mempunyai utang dengan total mencapai hampir 1,6 miliar dolar Amerika atau setara Rp25 triliun.

Baca juga:

Sritex
PHK
industri tekstil
Ekonomi
DPR RI

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...