Sebelumnya viral joki penunjuk jalan alternatif di kawasan Puncak meminta bayaran hingga Rp850 ribu kepada pengguna jalan.
Penulis: Astri Yuanasari
Editor: Wahyu Setiawan

KBR, Jakarta - Kabag Ops Korlantas Polri Aris Syahbudin mengimbau masyarakat memastikan rute dengan jelas sebelum melewati jalur alternatif di kawasan Puncak, Bogor. Hal ini disampaikan Aris menanggapi video viral seorang joki penunjuk jalan alternatif di kawasan Puncak yang meminta bayaran hingga Rp850 ribu kepada pengguna jalan.
"Apabila memang akan melalui (jalur alternatif), mungkin saran kami tetap bertanya dulu kepada kepolisian yang biasanya ada di tempat," kata Aris kepada wartawan, Minggu (22/12/2024).
"Memang kadang-kadang ada masyarakat yang menawarkan jasa tersebut, ya diselesaikan dulu, pastikan rutenya di mana ditanyakan dengan jelas. Kemudian kalau perlu difoto, dimintakan nomor teleponnya, dan lain-lain. Pada saat memang ada yang tidak sesuai, masyarakat bisa segera melapor," jelasnya.
Aris mengakui, kawasan Puncak merupakan rute favorit di momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Apalagi saat diberlakukan rekayasa lalu lintas seperti contra flow atau ganjil-genap, masyarakat kerap menggunakan jalur alternatif supaya bisa cepat mencapai kawasan Puncak.
Sebelumnya, video seorang pengendara wanita berdebat dengan joki penunjuk jalan alternatif di Puncak viral di media sosial. Dalam video tersebut, pengendara menegaskan kesepakatan awal tidak menyebutkan pembayaran hanya untuk sampai di jalan raya.
Ia mengatakan joki tersebut tiba-tiba meminta Rp850 ribu, yang tidak pernah disepakati sebelumnya. Polisi akhirnya menangkap joki tersebut.
Baca juga:
- Libur Nataru, 7 Destinasi Wisata di Jabar Diprediksi Diserbu Pengunjung
- Bagaimana Ketersediaan BBM Saat Nataru? Ini Jawaban Pertamina