"Persiapan sudah mulai dilakukan mulai dari penambahan stok, baik yang di depot-depot, terminal BBM, sampai dengan di SPBU. Jadi sudah mulai kita lakukan stok back up sejak H-7 Natal," ujar Heppy
Penulis: Shafira Aurel
Editor: Resky Novianto

KBR, Jakarta- Pertamina Patra Niaga memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) aman selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Juru Bicara Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk mengamankan stok BBM. Salah satunya yakni dengan menyiapkan 1.820 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang akan dibuka full time selama 24 jam.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.820 SPBU akan disiagakan di jalur-jalur utama mudik, lokasi wisata, jalur tol, hingga daerah-daerah rawan bencana.
"Dan tentunya kami menyikapi pergerakan 109 juta warga yang akan merayakan Natal dan tahun baru ini. Persiapan sudah mulai dilakukan mulai dari penambahan stok, baik yang di depot-depot, terminal BBM, sampai dengan di SPBU. Jadi sudah mulai kita lakukan stok back up sejak H-7 Natal," ujar Heppy, kepada wartawan, Minggu (22/12).
Heppy menambahkan sebanyak 245 motoris juga akan dikerahkan ke berbagai titik strategis, termasuk di Medan, Pontianak, hingga beberapa daerah di Indonesia Timur untuk mempercepat pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat.
"Kemudian juga motoris ini juga pengalaman dari Natal maupun Lebaran tahun lalu ini juga sangat diperlukan. Karena ada beberapa titik kemacetan di tol maupun lokasi wisata yang susah ditembus oleh kendaraan yang lebih besar. Dan kemarin juga banyak masyarakat yang mengalami kehabisan di tengah jalan karena kemacetan ini. Sehingga motor ini bisa deliver BBM yang dibutuhkan masyarakat hingga ke lokasi kendaraan mereka," katanya.
Baca juga:
- Libur Nataru, 7 Destinasi Wisata di Jabar Diprediksi Diserbu Pengunjung
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memproyeksikan pergerakan masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025 akan mencapai 110,67 juta orang.
Sebagian besar masyarakat atau sekitar 53,8 persen diperkirakan akan menggunakan kendaraan pribadi, menunjukkan dominasi moda transportasi darat.