indeks
Prabowo Singgung Pengamat Suka Nyinyir di 100 Hari Pemerintahannya

"100 hari kami telah kita kerjakan di luar perkiraan banyak orang, apalagi pengamat-pengamat yang suka nyinyir-nyinyir itu loh."

Penulis: Astri Septiani

Editor: Wahyu Setiawan

Google News
Prabowo: Ada yang melawan saya
Presiden Prabowo Subianto saat peringatan puncak HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Kabupaten Bogor, Kamis (12/12/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

KBR, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengeklaim 100 hari pertama pemerintahannya berjalan dengan baik dengan dukungan tim yang kuat. Kondisi tersebut kata Prabowo, membuat beberapa pengamat suka berkomentar sinis atau nyinyir terhadapnya.

Hal itu ia sampaikan saat membuka Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya.

"100 hari kami telah kita kerjakan di luar perkiraan banyak orang, apalagi pengamat-pengamat yang suka nyinyir-nyinyir itu loh. Saya makin percaya makin yakin dengan itikad baik, dengan niat yang tulus insya Allah Yang Maha Kuasa akan turun dan membantu kita. Niat kami adalah menegakkan keadilan dan kebenaran dan kejujuran, itu niat kami," kata Prabowo, Senin (10/2/2025).

"Memang ada yang mengatakan 100 hari. Kami ini dipilih bukan untuk 100 hari. Kami dipilih 5 kali 365 hari," ujarnya.

Prabowo yakin telah berada di jalan yang benar. Ia menekankan tidak ragu-ragu sedikit pun dan yakin akan bekerja sebaik-baiknya serta akan membawa keberhasilan untuk rakyat Indonesia.

Prabowo yakin Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya. Meski demikian, ia mengingatkan perlunya introspeksi diri.

"Selalu saya katakan kita harus berani introspeksi diri, mawas diri, dan kita harus berani menegakkan kebenaran. Saya selalu mengajak kebaikan, saya selalu mendekati dengan cara yang saya ingin, kerukunan," ungkapnya.

Baca juga:

Presiden Prabowo Subianto
100 hari prabowo-gibran

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...