indeks
PLN NTB Janji Tak Ada Lagi Pemadaman Bergilir

General Manager kantor PLN wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Andi Lakipadadah mengatakan, ketersediaan pasokan listrik di seluruh wilayah NTB dipastikan aman dan tidak akan ada lagi pemadaman listrik secara bergiliran

Penulis: Turmuzi

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
PLN NTB Janji Tak Ada Lagi Pemadaman Bergilir
pln, ntb, pemadaman listrik

KBR. Mataram - General Manager kantor PLN wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Andi Lakipadadah mengatakan, ketersediaan pasokan listrik di seluruh wilayah NTB dipastikan aman dan tidak akan ada lagi pemadaman listrik secara bergiliran


Hal tersebut dikatakan Andi menjawab protes ratusan warga dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di depan kantor PLN NTB, terkait seringnya terjadi pemadaman listrik secara bergiliran, khususnya di Kota Mataram 


Andi mengatakan, pemadaman listrik secara bergiliran tersebut dilakukan, lantaran  PLN sampai sekarang masih melakukan proses perbaikan terhadap pipa boiler yang mengalami kebocoran dan karatan.  Pemadaman listrik bergilir baru akan berhenti dan normal kembali pada 25 November


“Jadi Insya Allah baru bisa mulai beroperasi tanggal 25 November. Syukur-syukur bisa lebih cepat, karena kami selalu mengupayakan lebih awal,” kata Andi di Mataram, Senin (17/11)


Pemadaman yang terjadi selama Oktober diakibatkan karena sedang dilakukan proses perbaikan terhadap pipa boiler PLTU Jeranjang yang mengalami kebocoran, dengan posisi kebocoran berada pada ketinggian 30 meter


“Proses pergantian, sampai satu minggu sementara jangka waktu pemeliharaan normalnya 40 hari. Jadi pemadaman yang terjadi, selama ini murni memang sedang dilakukannya proses perbaikan. Kami tentu memahami apa yang menjadi keinginan masyarakat dan berjanji secepat mungkin melakukan proses perbaikan,” tambah Andi 


Editor: Antonius Eko 

pln
ntb
pemadaman listrik

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...