Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, membuat petani tembakau setempat terpaksa melakukan panen dini.
Penulis: Musyafa
Editor:

KBR, Rembang – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, membuat petani tembakau setempat terpaksa melakukan panen dini.
Cuaca ekstrem berupa ketidakpastian cuaca. Meski sudah memasuki musim kemarau, namun wilayah itu masih sering diguyur hujan. Hujan dikhawatirkan akan memicu tumbuhnya jamur pada daun tembakau. Sehingga, kalau daun jelek, harga pun akan anjlok.
Tamaji, seorang petani tembakau di Desa Pragu Kecamatan Sulang mengatakan, normalnya tembakau baru bisa dipanen ketika umur 90 hari. Namun, karena ketidaktentuan cuaca, daun tembakau yang berumur 70 hingga 80 hari mulai dipetik.
“Ini kami percepat sedikit masa panen, karena cuaca yang tidak bersahabat. Berbeda dengan ketika masa tanam 15 hari, cuacanya sangat panas. Kondisi sekarang benar benar di luar dugaan petani, “ ungkapnya, Selasa pagi (05/8).
Karena banyak tembakau terserang jamur, petani membersihkan satu per satu daun, seusai panen. Mereka mengejar waktu, karena Sabtu pekan ini (9/8) akan dimulai pembelian perdana dari perusahaan mitra.
Saat ini, luas lahan tembakau di Kabupaten Rembang mencapai 2.500 hektare. Komoditas tersebut, beberapa tahun terakhir menjadi sektor unggulan petani.
Editor: Anto Sidharta