Pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, mengaku belum bisa memastikan keterlibatan anak didiknya dalam video pelecehan terhadap anak di laman Youtube.
Penulis: Erwin Jalaluddin
Editor:

KBR, Lhokseumawe – Pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, mengaku belum bisa memastikan keterlibatan anak didiknya dalam video pelecehan terhadap anak di laman Youtube.
Menurut Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Banda Sakti, Armia, kesimpulan ini berdasarkan keterangan beberapa orang guru.
”Belum tahu pasti, apakah siswa kita atau bukan. Kalau siswa kita apakah kejadian ini sudah tamat pelajar itu atau belum. Guru sudah melihat (video itu) dan belum mengenal si pelaku tersebut, ” kilah Armia, Senin (12/5).
Sebelumnya, Armia sempat mengakui jika beberapa dari sekelompok pelajar tersebut adalah anak didiknya. Namun, kini Arnia mengatakan, seragam yang dipakai pelajar dalam video itu mirip dengan seragam pelajar di sekolahnya.
”Bajunya mirip sekali, tapi sudah kita cek belum ditemukan pelakunya. Bisa saja mereka sudah tamat dari sekolah disini. Kalau ditemukan otomatis harus dibina dan dipanggil orang tuanya,” imbuhnya.
Menurutnya, jika pelaku di video itu memang anak didiknya, ia memperkirakan pelaku sudah menyelesaikan atau dalam proses kelulusan ajaran tahun pendidikan 2013-2014. Sebab, video berdurasi 28 detik yang dikirimkan oleh sebuah akun atas nama Jack Ikhiy tercatat di Youtube pada tanggal 3 Maret 2013 lalu.
Video pelecehan pelajar SMA terhadap anak kecil di Waduk Kota Lhokseumawe, Aceh, beredar di laman Youtube. Video yang melibatkan 8 pelajar itu telah dibuka oleh lebih 2.000-an pengunjung dan menuai perbicangan dari beragam pengguna jejaring sosial.
Editor: Anto Sidharta