"Kita tetap pertahankan ya di level minimal 20 hari untuk BBM dan untuk LPG juga diatas 10 hari."
Penulis: Shafira Aurel
Editor: Rony Sitanggang

KBR, Jakarta- Pertamina Patra Niaga memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) selama Ramadan dan Lebaran aman terpenuhi. Juru Bicara Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk mengamankan stok BBM.
Antisipasi di antaranya dengan menyiapkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) siaga sebanyak 1.832 yang akan dibuka full time selama 24 jam, mobil tangki sebanyak 211 unit, layanan untuk SPBU pompa di 57 titik, dan motoris 200 unit yang tersebar di beberapa titik.
“Kalau untuk stok (BBM) kita dalam kondisi aman ya. Kita tetap pertahankan ya di level minimal 20 hari untuk BBM dan untuk LPG juga diatas 10 hari. Jadi kalau untuk Ramadan sebetulnya (strategis yang kita gunakan) sama ya seperti Nataru kemarin. Kami ada layanan energi, kemudian ada layanan untuk di wilayah-wilayah rawan, serta layanan untuk tambahan,” ujar Heppy kepada KBR, Rabu (5/3).
Juru Bicara Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari juga memastikan kualitas BBM sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Ia pun meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan hal ini.
“Adapun kualitas ini memang masih terus kita monitor secara ketat. Di mana monitor secara ketat ini tidak hanya dilakukan dalam internal terminal BBM saja, tetapi juga sampai ke SPBU. Kalau di terminal BBM sendiri yang pasti quality controlnya sudah kita laksanakan. Mulai dari BBM itu masuk ke terminal BBM, baik dari kilang maupun kapal sudah dilakukan uji sample. Kemudian selama di penyimpanan tangki timbun juga secara berkala dilakukan cek laboratorium. Sampai kemudian kami pastikan kualitas ini tetap terjaga,” katanya.
Baca juga:
- Pertamina Minta Maaf soal Dugaan Pertamax Oplosan, LBH Jakarta: Belum Cukup!
- Dirut Pertamina Minta Maaf ke Masyarakat: Ini Ujian Besar
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memproyeksikan pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta jiwa. Jawa Barat diperkirakan menjadi salah satu daerah dengan pergerakan pemudik tertinggi.
Sebagian besar pemudik diperkirakan akan menggunakan kendaraan pribadi.