Konflik Syiah di Sampang, Jawa Timur berpotensi kembali meledak. Ini menyusul belum ada kepedulian pemerintah setempat terhadap warga syiah yang sebelumnya menjadi korban kekerasan massa intoleran di sana.
Penulis: muhammad Irham
Editor:

KBR68H, Jakarta - Konflik Syiah di Sampang, Jawa Timur berpotensi kembali meledak. Ini menyusul belum ada kepedulian pemerintah setempat terhadap warga syiah yang sebelumnya menjadi korban kekerasan massa intoleran di sana.
Aktivis Lintas Agama, Aan Anshori menilai pemerintah telah berulang kali berjanji menyelesaikan konflik Sampang dengan membangun kembali perumahan warga Syiah yang sebelumnya dirusak dan dibakar massa intoleran untuk ditempati. Akan tetapi janji tersebut belum direalisasikan. Ia khawatir warga Syiah yang kini mengungsi di GOR Sampang justru diusir dari kampung halamannya.
"Kalau nanti ada kekuatan anti-syiah mendorong dengan keras agar pengungsi yang di GOR itu untuk meninggalkan Sampang. Di satu sisi, teman-teman syiah merasa bahwa kelompok anti-syiah sudah mengobarkan peperangan, nah itu lagi-lagi soal nyawa," kata Aan kepada KBR68H.
Aktivis Lintas Agama, Aan Anshori. Sejak Agustus tahun lalu, warga Syiah diusir dari Dusun Nangkernang, desa Karang Gayam. Rumah mereka dibakar oleh massa intoleran. Sejak saat itu, lebih dari 100 orang warga Syiah tinggal di dalam GOR Sampang, Madura.