BERITA

ICW : Permalukan Parpol Pengusung Bekas Koruptor dalam Pilkada

Aktivis ICW, Ade Irawan minta publik untuk lihat rekam jejak calon kepala daerahnya, sebelum tentukan pilihannya secara bijak.

AUTHOR / Aika Renata

Aktivis ICW, Ade Irawan. Foto: Antara
Aktivis ICW, Ade Irawan. Foto: Antara

KBR,Jakarta- Masyarakat diminta  aktif menekan partai politik yang nekat mengajukan bakal calon kepala daerah yang menyandang status bekas tahanan koruptor. Aktivis ICW, Ade Irawan mengatakan, publik harus bisa melihat rekam jejak calon kepala daerahnya, sehingga bisa menentukan pilihannya secara bijak. Dia juga mempertanyakan mudahnya parpol meloloskan nama orang-orang yang terlibat korupsi untuk diusung dalam Pilkada.

"Kebijakan partai untuk memajukan kandidat kan berbeda-beda. Ada yang ditangan DPD, atau DPP. Kalau di daerah masih tetap mencalonkan orang-orang yang korup atau mantan napi korupsi ya bisa ditekan di DPP-nya. Dan kita (masyarakat) bisa permalukan partai-nya," kata Ade Irawan Selasa (28/7).


Hari ini merupakan hari terakhir pendaftaran calon kepala daerah untuk pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015. Sebelumnya, putusan MK pada awal Juli kemarin memperbolehkan bekas narapidana mendaftar menjadi calon kepala daerah.

Beberapa diantara mereka yang maju adalah Soemarmo  yang maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang. Bekas terpidana tiga tahun penjara kasus korupsi suap pembahasan rancangan APBD itu  diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangaan Bangsa (PKB). Selain itu bekas Wali Kota Manado, Jimmy Rimba Rogi yang pernah dihukum penjara dalam kasus korupsi anggaran daerah maju dalam pemilihan wali kota dari Partai Golkar.


Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!