indeks
Perludem: Jaga Kualitas Demokrasi, Pilih Kepala Daerah yang Berkualitas

Perludem juga mengajak masyarakat menolak politik uang.

Penulis: Heru Haetami

Editor: R. Fadli

Google News
Perludem
Lomba cepat merakit kotak pemilu di KPU Blitar, Jatim. (FOTO: ANTARA/Irfan Anshori)

KBR, Jakarta - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama menjaga kualitas demokrasi, dengan memilih calon kepala daerah yang berkualitas.

Peneliti Perludem, Haykal mengatakan, Pilkada merupakan momentum memilih pemimpin daerah, lewat proses politik yang jujur, adil, dan transparan.

"Masyarakat juga bisa ikut mengawal dan ikut memantau proses Pilkada ini, agar proses Pilkada ini berjalan dengan jujur, adil dan transparan. Melalui cara-cara pertama bisa melakukan pengawalan terhadap potensi-potensi politik uang," ujar Haykal kepada KBR, Selasa, (26/11/2024).

Haykal juga mengajak agar masyarakat melaporkan jika ada potensi kecurangan.

Perludem juga mengajak masyarakat menolak politik uang.

"Apabila melihat atau bahkan ditawari sejumlah uang untuk memilih calon tertentu bisa melaporkannya kepada kanal-kanal yang tersedia. Baik itu dari Bawaslu atau juga dari masyarakat sipil yang kemudian melakukan pengawasan," katanya.

Haykal menambahkan, sebagai pemilik suara, masyarakat memiliki peran penting dalam menentukan arah pembangunan daerah.

Dia bilang, pemilihan yang berkualitas tidak hanya bergantung pada kehadiran pemilih, tetapi juga pada integritas seluruh prosesnya.

"Ancaman seperti politik uang dan potensi manipulasi hasil pemilu dapat mencederai kepercayaan publik terhadap demokrasi. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen bersama untuk menolak segala bentuk kecurangan dan secara aktif mengawal jalannya Pilkada." ucapnya.

Baca juga:

Dukungan Prabowo untuk Rido, Gerindra: Dibuat Sebelum Masa Tenang

#pilkada2024
masa tenang pilkada
Pilkada 2024
Perludem
Kualitas Demokrasi

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...